Tak hanya itu, dia juga mengatakan bahwa kekuatan nuklirnya bukan untuk dinegosiasikan tetapi untuk keperluan tempur, setelah AS mengatakan bahwa Washington akan mengupayakan
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri upacara peluncuran kapal selam nuklir taktis baru di Korea Utara , Jumat .
Pyongyang mengatakan dalam komentar yang dipublikasikan oleh Kantor Berita Pusat Korea , bahwa nuklir buatan negaranya itu bukan barang tawar menawar."Kekuatan nuklir kami bukanlah sesuatu yang dapat diiklankan untuk mendapatkan pengakuan dari siapa pun dan bahkan bukan barang tawar-menawar yang dapat ditukar dengan beberapa sen," kata KCNA.
Nuklir Amerika Serikat AS NATO Korea Utara Korut Washington
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kim Jong Un Tegaskan Program Nuklir Korea Utara Akan Berlanjut Tanpa BatasKim Jong Un tegaskan program nuklir Korut lanjut tanpa batas & tandai 2025 krusial. Trump isyaratkan diplomasi baru, tapi Korut butuh pelonggaran sanksi.
Baca lebih lajut »
Menlu RI Desak Investigasi 'Penggunaan Kekuatan Berlebihan' dalam Penembakan WNI oleh Aparat MalaysiaKP2MI kecam kejadian ini dan minta penyelidikan transparan.
Baca lebih lajut »
Kecam Razman Nasution yang Bikin Gaduh Ruang Sidang, Farhat Abbas: Adegan BrutalFarhat Abbas kecam Razman Nasution dan tim kuasa hukumnya, dianggap coreng marwah lembaga peradilan Indonesia.
Baca lebih lajut »
Iran Kecam Usulan Trump untuk Relokasi Warga Palestina, Sebut Sebagai Upaya Pembersihan EtnisIran kecam usul Trump relokasi warga Gaza, sebut potensi pembersihan etnis. Iran tegaskan dukungan untuk Palestina dan hak menentukan nasib sendiri.
Baca lebih lajut »
PLTS Singkarak Bisa jadi Daya Tarik Baru Wisata Danau SingkarakPLTS Singkarak: BRIN dan DPR Tegaskan Potensi Manfaat Ekosistem, Wisata, dan Ekonomi untuk Masyarakat Lokal
Baca lebih lajut »
Korut Kirim Ribuan Pasukan dan Senjata ke Rusia untuk Perangi UkrainaDalam perkembangan terbaru, rezim Kim Jong-un di Korea Utara dikabarkan akan mengirimkan gelombang kedua pasukan dan senjata ke Rusia untuk mendukung operasi militer Rusia melawan Ukraina. Kepala Direktorat Intelijen Utama Militer Ukraina, Letnan Jenderal Kyrylo Budanov, mengungkapkan informasi ini dan menyatakan bahwa pengiriman ini meliputi ribuan pasukan infanteri dan senjata pertempuran darat, serta rudal balistik dan artileri.
Baca lebih lajut »