Hak penggunaan senjata api oleh TNI-Polri diberikan untuk tujuan mulia yakni menjaga keamanan dan keselamatan warga.
JAKARTA, KOMPAS – Kasus penembakan berulang oleh aparat kepolisian dan prajurit TNI menunjukkan bahwa reformasi pengawasan dan pengendalian senjata api menjadi hal yang mendesak dilakukan. DPR meminta adanya evaluasi menyeluruh perihal penggunaan senjata di tubuh Polri dan TNI.
Pada Kamis , pemilik rental mobil bernama Ilyas Abdurrahman tewas karena tertembak di Rest Area Kilometer 45 Tol Tangerang-Merak. Ilyas tewas akibat tembakan ke dada dan rekannya, Ramli Abu Bakar , kritis. TNI Angkatan Laut mengakui ada tiga prajurit TNI AL yang terlibat dalam peristiwa penembakan yang berujung meninggalnya Ilyas.
Sementara itu, rentetan kasus penembakan juga dilakukan oleh polisi. Di antaranya polisi menembak siswa SMK di Semarang, polisi menembak polisi di Solok Selatan, polisi membunuh ibu kandung di Bogor, polwan membakar suami di Mojokerto, serta pembunuhan yang melibatkan anggota Polri di Palangka Raya. Agar tidak ada lagi penyalahgunaan senjata api oleh anggota Polri, maka Peraturan Polri No1 Tahun 2022 tentang Perizinan, Pengawasan dan Pengendalian Senjata Api Standar Kepolisian Negara Republik harus dievaluasi secara menyeluruh untuk memastikan implementasinya berjalan dengan baik.KOMPAS/ADRYAN YOGA PARAMADWYA
Tak kalah penting yakni pengendalian senjata api. Transparansi dalam pengendalian ini dapat ditingkatkan dengan melibatkan lembaga pengawas eksternal. Ia meminta kepada Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto untuk memecat anggota yang menyalahgunakan senjata api serta diproses di peradilan yang berlangsung secara adil dan transparan.Sebab, hak penggunaan senjata api itu diberikan untuk tujuan mulia yakni menjaga keamanan dan keselamatan warga. Ia meminta ke depan agar dilakukan ada evaluasi menyeluruh perihal penggunaan senjata api tersebut.
Sebulan sebelumnya, anggota TNI yang masih aktif menjadi otak pembunuhan mantan prajurit di Sumatera Utara. Kasus penganiayaan itu juga dipicu oleh masalah rental mobil dan kini tengah didalami oleh kepolisian. Ada juga kasus penembakan terhadap seorang pengacara di Bone saat makan bersama keluarganya.
Menurut Adang, ke depan perlu dibuat regulasi ketat serta memastikan bahwa senjata api hanya digunakan untuk melindungi masyarakat, bukan menjadi ancaman bagi mereka. Penyalahgunaan senjata api tidak boleh dianggap enteng.
Tni Polri Penyalahgunaan Senjata Api Penembakan Bos Rental Mobil Rest Area Km 45 Tol Tangerang Merak Kasus Penembakan
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kasus Penembakan Berulang: Aktivis Minta Evaluasi Penggunaan Senjata di Polri dan TNIKasus penembakan berulang oleh polisi dan militer di Indonesia memicu tuntutan evaluasi penggunaan senjata. Aktivis, organisasi masyarakat sipil, dan anggota DPR mendesak pembatasan penggunaan senjata api dan perubahan konsep penggunaan senjata dari personal menjadi fungsional.
Baca lebih lajut »
Banyak Kasus Penembakan, Evaluasi Penuh Penggunaan Senjata TNI dan PolriKeterlibatan anggota TNI dan Polri dalam aktivitas kriminal bukan lagi sekadar fenomena, melainkan permasalahan struktural karena telah berulang kali tejadi.
Baca lebih lajut »
Sejumlah Kasus Penembakan oleh TNI dan Polri Terjadi, Ada Apa?Sejumlah kasus penembakan oleh aparat TNI dan Polri terjadi. Ada apa dengan rentetan kasus ini?
Baca lebih lajut »
Kasus Penembakan oleh TNI dan Polri: Sebuah Masalah StrukturalSerangkaian kasus penembakan oleh anggota TNI dan Polri memicu keprihatinan publik dan tuntutan evaluasi penggunaan senjata. Aktivis dan DPR mendesak perbaikan sistem penegakan HAM dan penggunaan senjata yang lebih humanis.
Baca lebih lajut »
Panglima TNI Ngamuk Tahu Anggota TNI AL Terseret Kasus Penembakan Bos Rental MobilPanglima TNI Jenderal Agus Subiyanto marah besar setelah mengetahui anggota TNI AL yang diduga terlibat dalam penembakan bos rental mobil di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak.
Baca lebih lajut »
Panglima TNI Ngamuk Tahu Anggota TNI AL Terseret Kasus Penembakan Bos Rental Mobil di Tol TangerangPeristiwa penembakan bos rental mobil di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak B menimbulkan kemarahan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto. Kasusnya ditangani oleh Polresta Tangerang, dengan pelaku penembakan mengaku sebagai anggota TNI AL.
Baca lebih lajut »