Meskipun kasus influenza di Jepang mengalami penurunan, namun angka tersebut masih jauh dari standar akhir penularan wabah. Infeksi influenza dapat menyebabkan pneumonia dan berpotensi fatal, terutama pada individu dengan kondisi kesehatan tertentu.
Berdasarkan data dari Institut Penyakit Menular Nasional Jepang , tercatat sekitar 317.812 kasus influenza sejak bulan Desember 2024. Angka tersebut turun menjadi sekitar 54.594 kasus pada minggu terakhir Januari 2025. Meskipun terjadi penurunan, angka tersebut masih jauh dari standar akhir penularan wabah. Infeksi influenza dapat menyebabkan pneumonia dan bahkan berakibat fatal, seperti yang dialami oleh Barbi Hsu.
Menurut Barbi Hsu, infeksi saluran pernapasan, termasuk influenza, disebabkan oleh virus influenza tipe A, B, dan C yang menyerang sistem pernapasan. Virus ini biasanya lebih aktif saat musim hujan. Wabah influenza di Jepang ini ditandai dengan gejala seperti demam tinggi secara mendadak, batuk yang berkepanjangan, nyeri otot, kelelahan yang ekstrem, serta sesak atau kesulitan bernapas.Barbi Hsu menekankan bahwa lonjakan kasus influenza yang berubah menjadi pneumonia perlu mendapat perhatian serius karena berpotensi fatal pada individu dengan kondisi kesehatan tertentu. Ketika virus influenza masuk ke jaringan paru-paru, ia menyebabkan peradangan dan kerusakan pada alveoli atau kantung udara di bronkiolus. Alveoli berfungsi menyimpan dan menyalurkan oksigen ke tubuh. Kerusakan pada alveoli menyebabkan tubuh kekurangan oksigen, memicu peradangan dan kerusakan lebih lanjut. Selain itu, infeksi bakteri influenza melemahkan sistem kekebalan tubuh, memungkinkan bakteri lain masuk ke paru-paru dan menyebabkan pneumonia
Infeksi Influenza Pneumonia Virus Influenza Jepang Kesehatan Publik
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
123 Kasus DBD di Denpasar pada Januari 2025, Melonjak Tajam dari Tahun LaluKasus tertinggi terjadi di Kecamatan Denpasar Barat sebanyak 39 kasus disusul Denpasar Utara 37 kasus
Baca lebih lajut »
Kemiskinan Indonesia Turun, Namun Kesenjangan Tetap TinggiMeskipun jumlah penduduk miskin di Indonesia menurun, kesenjangan antar wilayah dan antar individu masih menjadi masalah. BPS mencatat bahwa 24,06 juta orang atau 8,57% dari penduduk Indonesia masih hidup di bawah garis kemiskinan pada September 2024.
Baca lebih lajut »
Lestari Moerdijat: Kasus Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak Harus Diterima dengan seriusWakil Ketua MPR Lestari Moerdijat menekankan perlunya perhatian serius terhadap kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak agar dapat memutus rantai kekerasan. Lestari menyatakan bahwa kasus yang tidak tertangani tidak hanya melukai korban tetapi juga menciptakan efek domino ketidakpercayaan terhadap sistem hukum dan lemahnya perlindungan. Komnas Perempuan mencatat 401.975 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di sepanjang 2024, namun hanya 105.475 kasus yang ditangani oleh Polri. Lestari mendorong pihak terkait untuk mengambil langkah strategis untuk menuntaskan kasus-kasus yang belum tertangani.
Baca lebih lajut »
Kasus Infeksi HMPV dan Influenza Tipe A Meningkat PesatBerita ini membahas peningkatan kasus infeksi HMPV (human metapneumovirus) dan influenza tipe A yang disebabkan oleh sifatnya yang mudah menular. Meskipun keduanya menyebabkan infeksi pernapasan dengan gejala serupa, terdapat perbedaan dalam struktur virus, penularan, dan pengobatan.
Baca lebih lajut »
Kasus Influenza Musiman di Jepang: Pentingnya Pencegahan dan Pengenalan GejalaArtikel ini membahas meningkatnya kasus influenza musiman di Jepang, terutama setelah kematian aktris Taiwan, Barbie Hsu, akibat komplikasi influenza yang berkembang menjadi pneumonia. Artikel tersebut menyoroti pentingnya memahami gejala awal influenza Jepang dan bagaimana kondisi ini dapat menyebabkan pneumonia yang berpotensi fatal.
Baca lebih lajut »
9 Gejala Influenza Jepang, Dapat Picu Pneumonia Penyebab Barbie Hsu MeninggalJepangmencatat lebih dari 95 juta kasus influenza terhitung sejak 2 September 2024 hingga 26 Januari 2025
Baca lebih lajut »