Apabila tak dikelola dengan kebijakan yang proaktif, brain drain dapat memperburuk ketimpangan dan memperlemah posisi tawar Indonesia dalam global.
Dosen tetap di Jurusan Hubungan Internasional FISIP Universitas Jenderal Soedirman , Koordintor Pusat Riset Kebijakan Strategis Asia Tenggara, LPPM UNSOEDKriteria : akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3.
Dengan semakin maraknya penyebaran informasi melalui platform digital, kritik terhadap kebijakan pemerintah dan kondisi ekonomi semakin mengemuka, sehingga menjadikan fenomena ini sebagai indikator penting dinamika perubahan sosial. Hal ini menandakan pergeseran paradigma dalam penyampaian kritik publik, di mana keterbukaan informasi dan kemudahan akses menjadi alat untuk menuntut perbaikan dalam sistem yang ada.
Data Badan Pusat Statistik menunjukkan tingkat pengangguran pada kelompok usia 15-24 tahun masih relatif tinggi dibandingkan rata-rata nasional.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
'Kabur Aja Dulu': Jargon yang Menggiring Perbincangan Krisis Kepercayaan PublikUngkapan 'kabur aja dulu' muncul dari keresahan masyarakat atas berbagai isu nasional, mulai dari ekonomi, pekerjaan, kebijakan hingga penegakan hukum. Ungkapan ini menjadi simbol perlawanan terhadap birokrasi yang lamban dan dinilai gagal memenuhi harapan masyarakat.
Baca lebih lajut »
Kabur Aja Dulu: Refleksi Krisis Kepercayaan Publik pada Penyelenggara NegaraUngkapan ini telah bertransformasi jadi simbol perlawanan atas sistem birokrasi yang lamban, tidak akuntabel, dan kerap kali gagal memenuhi harapan.
Baca lebih lajut »
Tagar 'Kabur Aja Dulu' : Ekspresi Keresahan dan Tuntutan PerubahanFenomena tagar 'Kabur Aja Dulu' yang viral di media sosial mencerminkan keresahan dan kekecewaan anak muda Indonesia terhadap kondisi sosial ekonomi. Tagar ini menjadi manifestasi dari frustrasi yang mendalam atas berbagai permasalahan, seperti kesenjangan sosial, akses pendidikan dan kesehatan yang terbatas, serta minimnya lapangan kerja yang layak. Anak muda merasa terhimpit oleh tekanan sosial untuk segera mandiri dan memiliki kehidupan yang layak.
Baca lebih lajut »
Seruan Kabur Aja Dulu Viral, Bentuk Protes Anak Muda yang Merasa Tak Punya KuasaBukan sekadar kabur tapi seruan tagar Kabur Aja Dulu bentuk protes dan kekecewaan terhadap situasi negara yang tidak baik-baik saja.
Baca lebih lajut »
Heboh Tagar Kabur Aja Dulu: Indonesia Makin Kacau?Hashtag KaburAjaDulu menjadi tren di platform media sosial, terutama X (dulu Twitter), menunjukkan kekecewaan warganet terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan politik di Indonesia. Banyak yang memandang lapangan kerja di dalam negeri tidak pasti dan memilih untuk mengadu nasib di luar negeri. Artikel ini mengulas beberapa alasan di balik munculnya tagar tersebut dan mengidentifikasi negara-negara yang menjadi favorit bagi pekerja migran Indonesia.
Baca lebih lajut »
Ditetapkan Sebagai Gubernur di DPRD Sumut, Bobby Nasution: Kerja Aja DuluDPRD Sumut menggelar rapat paripurna penetapan Muhammad Bobby Afif Nasution-Surya sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut periode 2025-2030.
Baca lebih lajut »