Jokowi menegaskan, presiden tidak mengurusi soal pencalonan presiden atau wakil presiden.
Jokowi menjawab isu yang menyebut dirinya meminta PKB mendukung pasangan Prabowo Subianto-Erick Thohir di Pilpres 2024.Presiden Joko Widodo kembali menegaskan dirinya sebagai presiden tidak mengurusi soal pencalonan presiden atau wakil presiden .
"Urusan capres, urusan cawapres itu urusan partai. Urusan partai atau koalisi partai. Bukan urusan Presiden. Sudah," tegas Jokowi di sela meninjau stok dan harga bahan pokok Pasar Bali Mester Jatinegara, Jakarta, Selasa . Sementara PKB sudah mengusung Ketua Umumnya Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil presiden berpasangan dengan Anies Baswedan.
"Sering dipakai modus dan alibi. Datang ke saya, bicara santai, ngomong apa-apa. Enggak ada omongan politik. Nanti keluar, 'sudah direstui oleh Pak Lurah, sudah direstui oleh Presiden'. Padahal tidak ngomong apa-apa kita di dalam. sering seperti itu,"merdeka.com
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Disebut Minta PKB Dukung Prabowo-Erick, Jokowi Sampaikan Pencalonan Presiden Urusan PartaiJokowi menyerahkan pencalonan presiden dan wakil presiden ke partai politik.
Baca lebih lajut »
Jokowi Tertawa Disebut Minta PKB Dukung Prabowo-Erick Thohir di 2024Presiden Jokowi merespons viral Gus Yusuf yang mengungkap perbincangan tertutup di Istana bersama Cak Imin terkait Pilpres 2024.
Baca lebih lajut »
PKB Soroti pengakuan Jokowi Punya Data Intelijen Parpol, Singgung Petugas PartaiPKB yakin Jokowi akan berlaku adil dan menghormati domain partai politik.
Baca lebih lajut »
Minta Tanda Tangan Jokowi, Raffi Ahmad: Ya PansoslahMinta Tandatangan Jokowi, Raffi Ahmad: Ya Pansoslah
Baca lebih lajut »
Jokowi Merespons Kabar Menteri Cekik Wamen di Istana PresidenPresiden Jokowi merespons kabar yang menyebut ada seorang menteri cekik wamen saat rapat terbatas.
Baca lebih lajut »
PKS Minta Jokowi Tidak Pakai Data Intelijen untuk Eliminasi ParpolPKS meminta Jokowi tak menggunakan data dari intelijen mengenai 'jeroan' partai politik untuk merusak keberadaan partai tertentu.
Baca lebih lajut »