Wacana relaksasi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) menyeruak beberapa waktu lalu. Namun apakah kelonggaran PSBB tersebut sudah bisa dilakukan?
Presiden Joko Widodo mengingatkan wacana pelonggaran PSBB harus dipikirkan secara matang. Menurutnya, rencana itu harus dikaji berdasarkan fakta-fakta yang ada di lapangan. Ia tidak ingin salah langkah dalam penanganan pandemi COVID-19 ini.
Merujuk pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pedoman PSBB, ada sejumlah sektor yang tetap dapat beroperasi, yakni pertahanan dan keamanan, ketertiban umum, kebutuhan pangan, bahan bakar minyak dan gas, pelayanan kesehatan, perekonomian, keuangan, komunikasi, industri, ekspor dan impor, distribusi, logistik, dan kebutuhan dasar lainnya
Meski begitu ia sadar bahwa pekerja di bawah usia 45 tahun ini bisa menjadi pembawa virus ke keluarga mereka di rumah sepulang bekerja dari luar. Maka dari itu, ia pun memperingatkan kepada para pekerja pada usia produktif ini agar senantiasa melakukan protokol kesehatan yang ketat ketika kembali ke rumah masing-masing.
“Berdasarkan data kasus baru sebelum dilakukan PSBB dan sesudahnya memang kalau kita lihat hasilnya bervariasi dan berbeda-beda di setiap daerah. Ini karena memang pelaksanaannya juga dengan aktivitas yang berbeda-beda. Ada daerah yang penambahan kasus barunya mengalami penurunan secara gradual, konsisten namun tidak dratis tapi juga ada daerah yang penambahan kasusnya turun tetapi juga belum konsisten dan masih fluktuatif.
“Oleh sebab itu ini harus diperbandingkan yang PSBB maupun yang non PSBB, karena memang ada inovasi-inovasi di lapangan dengan menerapkan model kebijakan pembatasan kegiatan di masyarakat disesuaikan dengan konteks di daerah masing-masing,” imbuhnya.Sementara itu, Doni melaporkan bahwa hampir semua provinsi yang telah menetapkan PSBB mengalami penurunan pasien rawat inap COVID-19. Ia mencontohkan, pasien rawat inap di DKI Jakarta sudah di bawah 60 persen.
Sejauh ini, tidak terdapat penambahan kasus yang signifikan di Pulau Dewata tersebut. Ia berharap bisa mempertahankan hal ini.“Penanganan pasien berjalan dengan baik, yang dibuktikan dengan kasus yang sembuh di provinsi Bali jumlah positif itu ada 314. Rata-rata penambahan per hari tujuh orang, yang sembuh sudah sudah mencapai 210 atau 67 persen.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Jokowi Ingatkan Pelonggaran PSBB tak Tergesa-gesa |Republika OnlinePelonggaran PSBB harus berdasarkan data di lapangan sehingga tak rugikan masyarakat.
Baca lebih lajut »
Soal Pelonggaran PSBB, Jokowi Minta Dilakukan Hati-hati dan Tak Tergesa-gesa - Tribunnews.comPresiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dilakukan secara hati-hati dan tidak tergesa-gesa.
Baca lebih lajut »
Jokowi: Siapkan Simulasi Pelonggaran PSBB |Republika OnlineAda 4 faktor yang harus diperhitungkan sebelum tetapkan pelinggaran PSBB.
Baca lebih lajut »
Jokowi Perintahkan Simulasi Pelonggaran PSBB'Kalau daerah belum menunjukkan kurva menurun apalagi kurva melandai, maka tidak mungkin daerah itu diberikan kesempatan untuk lakukan pelonggaran.'
Baca lebih lajut »
Wanti-wanti Jokowi Agar Hati-hati soal Pelonggaran PSBBPresiden Jokowi angkat bicara seputar wacana pelonggaran PSBB yang digaungkan Menko Polhukam Mahfud. Jokowi meminta pelonggaran PSBB dilakukan dengan hati-hati.
Baca lebih lajut »
Jokowi Minta Pelonggaran PSBB Diterapkan Secara Hati-hati dan Tak Tergesa-gesa - Tribunnews.comHal itu disampaikan Jokowi saat membuka rapat terbatas terkait evalauasi pelaksanaan penerapan PSBB
Baca lebih lajut »