Jokowi nampaknya lebih nyaman jika partai yang bergabung ke dalam pemerintahannya mencapai angka 70% hingga 75%.
DIREKTUR Eksekutif Indo Barometer M Qodari menilai Presiden Joko Widodo cukup serius untuk mempertimbangkan adanya penambahan partai politik untuk bergabung pada periode kedua pemerintahannya.
"Saya melihat Pak Jokowi cukup serius mempertimbangkan adanya tambahan partai dalam menambah koalisi," kata Qodari kepada Media Indonesia, Jumat . "Dengan asumsi kalau parpol masuk kabinet sampai 70%-75% akan ada korelasinya lah dengan peta politik di DPR. Itu tidak selalu dan tidak mutlak karena biasanya konstelasi politik juga dinamis, tergantung isu. Tapi partai yang punya kursi di kabinet tentunya bisa lebih kompak lah dengan Presiden ketimbang yang berada di luar pemerintahan," tuturnya.
"Dukungannya menjadi rawan bisa di bawah 50%. 60% angka yang rawan, kalau satu partai saja balik badan, dia akan rawan. Kedua, tingkat disiplin atau loyalitas parpol di koalisi ke Pak Jokowi juga bervariasi, ada yang loyal banget, tapi ada juga yang suka lari-lari," terangnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Ditolak PDI-P, Perppu KPK Dinilai Justru Akan Menaikkan Wibawa Jokowi'Penerbitan perppu bukan melemahkan wibawa Presiden Jokowi, melainkan justru menaikkan. Karena dia berkomitmen menguatkan KPK.'
Baca lebih lajut »
Mendahulukan Partai Pendukung dalam Memilih Menteri Dinilai Tak Relevan Lagi untuk JokowiYang terpenting, lanjutnya, orang yang dipilih sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan.
Baca lebih lajut »
Jokowi: Perhutani jangan lebih kolonial dari kolonialJokowi menyindir birokrasi Perhutani, 'Ini sudah tidak zaman kayak gini. Jangan sampai lagunya lagu lama. Dirutnya mungkin enggak, namun yang di bawahnya diselesaikan. Jangan sampai Perhutani lebih kolonial dari kolonial.”
Baca lebih lajut »
Jokowi Sentil Perhutani: Jangan Sampai Lebih Kolonial dari Kolonial'Pak dirut, ini sudah tidak zaman kayak gini. Jangan sampai lagunya lagu lama. Dirutnya mungkin nggak, namun yang di bawahnya harus diselesaikan,' kata Jokowi. Jokowi Perhutani
Baca lebih lajut »
Jokowi Tegur Dirut Perhutani: Jangan Sampai Lebih Kolonial dari KolonialJokowi mengatakan, data terakhir yang ia terima, masih ada 528 konflik agraria antara masyarakat dengan Perhutani maupun PT Perkebunan (PTP).
Baca lebih lajut »
Jokowi: Jangan Sampai Perhutani Lebih Kolonial dari KolonialJokowi menilai program perhutanan sosial terhambat akibat oknum di lapangan.
Baca lebih lajut »