Kisah perjuangan John Stephen Akhwari, pelari maraton dari Tanzania, dalam Olimpiade Meksiko 1968, yang meskipun mengalami cedera parah, tetap bertekad untuk menyelesaikan perlombaan.
Seorang pelari berkulit gelap tampak lari secara tertatih-tatih sembari sesekali memegangi kaki kanannya menuju garis finis saat mengikuti lomba maraton di Olimpiade Meksiko 1968. Sorot kamera dan mata sejumlah penonton di Estadio Olimpico Universitario yang menjadi lokasi garis finis maraton ini pun tertuju pada perjuangan atlet tersebut. John Stephen Akhwari , pelari maraton yang mewakili Tanzania dalam Olimpiade Meksiko 1968, menyelesaikan perlombaan di posisi akhir dengan kondisi cedera.
Akhwari melewati garis finis dengan catatan waktu 3 jam 25 menit 27 detik atau terpaut sekitar 1 jam 5 menit setelah Mamo Wolde dari Etiopia menyelesaikan lomba di urutan pertama. Berlomba dalam ajang olahraga terbesar di dunia merupakan impian semua atlet, termasuk Akhwari yang berasal dari keluarga petani. Pria berusia 26 tahun itu rela terbang ribuan kilometer dari Tanzania menuju Meksiko untuk bersaing dengan 75 pelari dari 41 negara. Akhwari memang tidak diunggulkan untuk meraih medali emas dalam cabang maraton Olimpiade Meksiko 1968. Bahkan, pada pertengahan lomba, dia juga sudah jauh keluar dari persaingan dengan pelari-pelari elit asal Etiopia dan Jepang.Bersaing dalam lomba maraton di Meksiko memang sangat menantang karena faktor ketinggian geografis dan udara yang tipis. Kondisi inilah yang memicu Akhwari sempat mengalami kram dan menurunkan kecepatan larinya saat memasuki kilometer ke-19. Celakanya, pelari lain tidak dapat menghindari kecepatan larinya yang tiba-tiba melambat. Akhwari pun tertabrak oleh pelari lain. Ia jatuh ke tanah, lututnya terluka, dan mengalami dislokasi. Bahunya juga terbentur trotoar. Beberapa saat setelah insiden tersebut, Akhwari langsung mendapat perawatan oleh tim medis. Melihat pendarahan dan luka-lukanya yang cukup berat, semua orang memperkirakan bahwa Akhwari tidak akan melanjutkan perlombaan dan segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan lebih lanjut. Namun, keputusan menghentikan perlombaan tidak diambil oleh Akhwar
Olimpiade Maraton Tanzania John Stephen Akhwari Semangat
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kisah John Stephen Akhwari, Pelari yang Tak MenyerahJohn Stephen Akhwari, pelari maraton dari Tanzania, menyelesaikan perlombaan maraton Olimpiade Meksiko 1968 meskipun mengalami cedera parah dan berada di posisi akhir. Akhwari jatuh dan mengalami beberapa dislokasi serta luka akibat tertabrak pelari lain, namun tetap melanjutkan perlombaan hingga garis finis.
Baca lebih lajut »
Damaskus Jatuh dalam Hitungan Jam, Pengamat Militer: Tentara Assad Kurang Semangat BertempurIbu kota Suriah jatuh dalam waktu beberapa jam setelah pemberontak memasuki Damaskus. Presiden Bashar Al-Assad dilaporkan kabur dari ibu kota.
Baca lebih lajut »
Kuliner UMKM Binaan PLN Laris Manis di Gelaran Electricity Connect 2024, Omzet Melonjak Ratusan PersenKeikutsertaan UMKM binaan PLN mencerminkan semangat keberlanjutan dan inovasi dalam pemberdayaan sumber daya lokal.
Baca lebih lajut »
350 Quote Future Inspiratif untuk Memotivasi Diri, Bakar Semangat dalam DiriTemukan 350 quote future inspiratif untuk memotivasi diri meraih masa depan yang lebih baik. Kata-kata bijak dari tokoh terkenal untuk memacu semangat Anda.
Baca lebih lajut »
Sara Rahayu Sabet Penghargaan di Ajang Anugerah Dangdut Indonesia 2024, Kerja Keras Berbuah ManisPenghargaan ini menjadi pelecut semangat bagi Sara Rahayu dalam kiprahnya di dunia musik dangdut.
Baca lebih lajut »
Syahdunya 10 Suara Alam untuk Bangkitkan Semangat Kolaborasi dalam KonservasiPerilisan 10 suara alam dalam album 'Life Music: Suara Alam Nusantara' bertepatan dengan perayaan ulang tahun ke-10 Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN).
Baca lebih lajut »