John Stephen Akhwari, pelari maraton dari Tanzania, menyelesaikan perlombaan maraton Olimpiade Meksiko 1968 meskipun mengalami cedera parah dan berada di posisi akhir. Akhwari jatuh dan mengalami beberapa dislokasi serta luka akibat tertabrak pelari lain, namun tetap melanjutkan perlombaan hingga garis finis.
Seorang pelari berkulit gelap tampak lari secara tertatih-tatih sembari sesekali memegangi kaki kanannya menuju garis finis saat mengikuti lomba maraton di Olimpiade Meksiko 1968. Sorot kamera dan mata sejumlah penonton di Estadio Olimpico Universitario yang menjadi lokasi garis finis maraton ini pun tertuju pada perjuangan atlet tersebut.
Celakanya, pelari lain tidak dapat menghindari kecepatan larinya yang tiba-tiba melambat. Akhwari pun tertabrak oleh pelari lain. Ia jatuh ke tanah, lututnya terluka, dan mengalami dislokasi. Bahunya juga terbentur trotoar. Para atlet pun semakin terinspirasi untuk tidak mudah menyerah dan terus belajar serta berjuang di tengah semua keterbatasan.
Hari itu, John Stephen Akhwari berhasil menang dari rasa sakit dan batas kemampuannya. Bahkan, tanpa disadari, ia sebenarnya juga berhasil mengalahkan beberapa pelari lainnya yang tidak mencapai garis finis. Dari total 75 pelari, hanya 57 pelari termasuk Akhawari yang mencapai garis finis pada maraton Olimpiade Meksiko 1968.Saat diwawancara, Akhwari menyebut bahwa perjuangannya tersebut merupakan bentuk tanggung jawabnya terhadap negara.
Akhwari pensiun sebagai atlet pada 1980. Tiga tahun berselang atau pada 1983, ia dianugerahi National Hero Medal of Honor dari pemerintah Tanzania. Ia kemudian mendirikan John Stephen Akhwari Athletic Foundation yang mendukung pelatihan atlet Tanzania untuk Olimpiade. Ia juga sempat menjadi duta persiapan olimpiade Beijing 2008.
Berlomba dalam ajang olahraga terbesar di dunia merupakan impian semua atlet, termasuk Akhwari yang berasal dari keluarga petani. Pria berusia 26 tahun itu rela terbang ribuan kilometer dari Tanzania menuju Meksiko untuk bersaing dengan 75 pelari dari 41 negara. Namun, keputusan menghentikan perlombaan tidak diambil oleh Akhwari. Ia seolah menembus batas kemampuannya dengan memutuskan untuk melanjutkan perlombaan dalam kondisi kaki kanan diperban dan menahan rasa sakit di bahu.
Ilutrasi lari maraton Olimpiade. Pelari Belanda, Sifan Hassan, melewati garis finis pertama pada maraton putri Olimpiade Paris di Paris, Perancis, Minggu . Hassan meraih emas pada nomor tersebut.
Olimpiade Maraton Tanzania John Stephen Akhwari Keberanian
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Dibintangi Rezky Aditya dan Citra Kirana, Film Keajaiban Air Mata Wanita Rilis 23 Januari 2025Keajaiban Air Mata Wanita diangkat dari kisah-kisah nyata pembaca buku Rahasia Magnet Rezeki karya Nasrullah.
Baca lebih lajut »
Dari Indonesia untuk Dunia, Kisah Inspirasi dari Kisah Indra SjafriProgram diploma ini memang dirancang untuk menjadi lebih dari sekadar pelatihan—itu adalah pengalaman transformasional yang membentuk karakter dan kompetensi pemimpin.
Baca lebih lajut »
Jawaban Bijak Gus Baha saat Ditanya soal Kontroversi Gus MiftahTidak ingin menyudutkan salah satu pihak, Gus Baha memilih untuk memberikan sebuah kisah inspiratif yang mengandung hikmah mengenai kisah Nabi Musa.
Baca lebih lajut »
Deretan Karya Sineas di Alternativa Film Awards and Festival 2024 yang Mencuri Perhatian DuniaDengan fokus pada kisah-kisah autentik dari berbagai latar belakang, festival ini mempertegas perannya sebagai wadah bagi kreator baru untuk memperkenalkan karya mereka.
Baca lebih lajut »
Segera Tayang, Frederika Cull Sebut Film Racun Sangga Bukan Horor BiasaFrederika mengatakan, film ini berbeda dari horor pada umumnya, terutama karena diangkat dari kisah nyata.
Baca lebih lajut »
Stephen Chow saat bersaksi dalam film teranyarnya, Shaolin SoccerStephen Chow, sang legenda industri sinema Asia, menghadapi kritik tajam atas film terbarunya yang berjudul Da Hua Da Hua Xi You. Film ini mendapat respons negatif dari penonton dan media, ditambah dengannya penampilan dua aktor baru yang kurang dikenal.
Baca lebih lajut »