Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) buka suara soal peluang bos Go-Jek Nadiem Makarim jadi menteri. Menurut JK, bangsa ini lebih membutuhkan entrepreneur. Setuju detikers? JusufKalla Menteri Pengusaha via detikfinance
- Wakil Presiden Jusuf Kalla bertemu dengan CEO Go-Jek Nadiem Makarim untuk membahas transportasi. JK enggan mengaitkan Nadiem dengan wacana menteri muda di kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Dia sudah terbukti di bidangnya. Orang seperti Nadiem ini yang di Indonesia bagus, di luar negeri bagus. Menteri ini terbatas bidangnya. Yang dibutuhkan bangsa ini entrepreneur," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa .Baca juga:"Kalau jadi menteri banyak yang mau, kalau entrepreneur tidak banyak, apalagi sebesar itu," jelas JK.
JK berharap tidak ada yang mendorong sosok seperti Nadiem terburu-buru bergabung di bidang birokrasi. Dia menilai posisi Nadiem sangat penting bagi Indonesia di bidang ekonomi. "Jadi jangan anak-anak muda yang sukses di bisnis di dorong-dorong jadi birokrat. Jangan, lebih penting dia di sini ," jelas JK.JK juga menegaskan tidak ada sama sekali perbincangan mengenai menteri dengan Nadiem. Dia mengatakan hanya membahas soal transportasi.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
JK Kurang Sepakat Nadiem Jadi Menteri, Ini AlasannyaJK meminta pebisnis muda tak selalu didorong jadi menteri.
Baca lebih lajut »
Kemendikbud: Anak Jenjang PAUD-TK Jangan Dipaksa Calistung
Baca lebih lajut »
Aminudin Ma'ruf, Twedy Ginting dan Arief Rosyid Masuk Bursa Calon MenteriFajrie berharap jangan sampai calon menteri dari kalangan milenial merupakan anak muda yang terkenal di media sosial saja. calonmenteri
Baca lebih lajut »
JK: Parpol Suara Terbanyak Pasti Dapat Kursi Menteri MemadaiJK menilai wajar parpol koalisi saat ini berlomba mendapatkan banyak kursi menteri.
Baca lebih lajut »
PKB ke Amien Rais: Kalau Kritiknya Kasar, Kasihan SendiriPKB mempersilakan Amien Rais melakukan pengawasan, tetapi jangan menghina, membenci apalagi mencela. JazilulFawaid
Baca lebih lajut »