Salah satu kisah pedagang Tanah Abang dibagikan akun TikTok @nysanra dilihatsuara.com, Selasa (19/9/2023).
Salah satu kisah pedagang Tanah Abang dibagikan akun TikTok @nysanra dilihat suara.com, Selasa . Ia bercerita jika dirinya berharap Tanah Abang kembali ramai seperti dahulu kala.
"Jangan bilang 'kenapa nggak jualan online juga?'. Gini ya kita udah coba jualan juga di online tapi nggak sekenceng orang-orang, vidio nggak pernah FYP," ujar @nysandra."Padahal konten kita bikin bagus, live ngga ada yang menonton, produk kita produksi sendiri kualitas bagus berani bersaing dengan brand lain deh," sambungnya lagi.
"Padahal dulu nggak pernah sepi sama sekali yang beli satuan atau kodian. Banyak toko-toko yang tutup, ada yang sengaja dijual, ada juga yang tersita bank," pungkas perempuan tersebut. Pedagang menjual pakaian secara daring melalui sosial media Tik-tok Live di Blok A Pasar Tanah Abang, Jakarta, Selasa . [Suara.com/Alfian Winanto]
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Nunggak Iuran, Puluhan Pedagang Tanah Abang Dapat Peringatan dari Pengelola!Puluhan toko di Tanah Abang mendapat surat peringatan dari Pasar Jaya selaku pengelola karena menunggak bayar iuran.
Baca lebih lajut »
BRI Bagi-bagi Undian Promo buat Pedagang-Pengunjung Pasar Tanah AbangPenawaran ini berlaku mulai 1 Maret-15 Desember 2023.
Baca lebih lajut »
Pasar Tanah Abang Makin Sepi, Pedagang Pindah ke Online?Kondisi Pasar Tanah Abang semakin sepi ditinggal pembeli. Akibatnya banyak pedagang di pusat grosir tersebut yang akhirnya ikut berjualan secara online.
Baca lebih lajut »
Nasib Pedagang Pasar Tanah Abang Kini, Tunggak Iuran hingga Gulung TikarDi tengah sepinya Pasar Tanah Abang saat ini, banyak penjual yang tidak mampu mempertahankan kiosnya dan berakhir gulung tikar.
Baca lebih lajut »
Cerita Pedagang Pasar Tanah Abang Bertahan Semampunya, Kalah Saing dengan e-commercePedagang Blok G Pasar Tanah Abang mengeluhkan minimnya pendapatan mereka karena pengunjung yang kian sepi dan kondisi pasar yang tak terurus.
Baca lebih lajut »