Facebook dikecam karena mengecualikan iklan dan konten politis dari cek fakta.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Facebook dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk memberlakukan larangan iklan politik di jejaring sosialnya menjelang pemilu AS. Pemilihan Presiden akan berlangsung pada 3 November mendatang.
Perusahaan media sosial itu dikecam karena kebijakannya mengecualikan iklan dan konten politis dari cek fakta. Tahun lalu, pesaingnya, Twitter, melarang iklan politik pada platformnya, sementara Facebook menyatakan bahwa pihaknya tidak ingin menekan konten politik. Dalam unggahan Twitter pada Jumat , direktur digital tim kampanye Biden, Rob Flahtery, memperlihatkan adanya masalah misinformasi dalam konten yang belum dibayar di situs web Facebook."Ini mengingatkan bahwa masalah Facebook adalah 80 persen tentang konten yang belum dibayar dan segala sesuatu yang mereka lakukan tentang konten berbayar adalah upaya untuk mengalihkan perhatian Anda," cicit dia.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Facebook pertimbangkan larang iklan politik jelang pemilu ASFacebook dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk memberlakukan larangan iklan politik di jejaring sosialnya menjelang pemilu AS yang akan berlangsung pada 3 ...
Baca lebih lajut »
Jelang Duel Real Madrid Vs Alaves: Kans Los Blancos Perbesar Peluang JuaraReal Madrid siap menyambut Deportivo Alaves di Estadio Alfredo Di Stefano di laga pekan ke-34 La Liga, Sabtu (11/7/2020) dini hari WIB.
Baca lebih lajut »
Jelang Musim Kelima di City, Guardiola Belum Bosan?Pep Guardiola awet betul di Manchester City, tak seperti di klub-klub sebelumnya. Rasa bosan akan jadi salah satu tantangan yang harus ditaklukkannya musim depan. pepguardiola mancity via detiksport
Baca lebih lajut »
Ratusan Santri di Madiun Rapid Test Jelang Kunjungan KapolriRatusan santri dan pengurus Ponpes Sububul Huda, Madiun rapid test. Rapid test digelar jelang kunjungan kapolri. Madiun RapidTest
Baca lebih lajut »