Penurunan trafik terbesar terjadi di Gerbang Tol Ciawi 2, yakni minus 35 persen.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Jasa Marga Tbk mengungkapkan terjadinya penurunan trafik secara signifikan di sejumlah ruas tolnya. Penurunan trafik ini terjadi sejak pemberlakuan status darurat pandemi Covid-19 oleh pemerintah.
Reza menjelaskan bahwa hingga saat ini penurunan yang cukup signifikan, kalau diperbandingkan mulai tujuh hari setelah tanggal 16 Maret sampai dengan 22 Maret di gerbang tol utama kami yang berbatasan dengan wilayah barat, kemudian wilayah selatan maupun timur. "Dan kalau kita monitor lagi terkait penurunan trafik pada 28 hari sejak tanggal 16 Maret sampai dengan 13 April ini, penurunannya menjadi lebih besar lagi dimana untuk GT Cikampek Utama yang membatasi wilayah Jabodetabek ke arah timur terjadi penurunan trafik sekitar minus 27 persen, kemudian di GT Cikupa minus 26 persen dan GT Ciawi 2 minus 35 persen," kata Reza.
Menurut Menteri PUPR, lalu lintas harian rata-rata atau LHR yang berkurang hingga sekitar 60 persen menyebabkan kemampuan BUJT untuk membayar kepada bank menjadi berkurang.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Mudik Dilarang, Jasa Marga Lakukan Skenario Pembatasan Kendaraan di TolAkan ada pembatasan kendaraan di jalan tol sebagai upaya pencegahan pelarangan mudik Lebaran.
Baca lebih lajut »
Pemerintah Larang Mudik, Jasa Marga Tegaskan Jalan Tol Tetap Dibuka'Bahwa arahan pemerintah tak ada penutupan jalan tol. Yang ada adalah pembatasan,' ujarnya.
Baca lebih lajut »
Jasa Marga Gandeng Kemenhub dan Polisi Soal Larangan MudikJasa Marga menyatakan akan berkoordinasi dengan polisi dan Kemenhub membahas larangan mudik.
Baca lebih lajut »
Mudik Dilarang, Jasa Marga Lakukan Persiapan |Republika OnlinePembatasan kendaraan nantinya menyesuaikan dengan regulasi pemerintah.
Baca lebih lajut »
Gorontalo Bebaskan Pajak Jasa Tiga Bulan Selama Masa Corona |Republika OnlinePembebasan pajak untuk sektor hotel, restoran dan rumah makan, serta retribusi pasar.
Baca lebih lajut »