Kue sagon merupakan salah satu jajanan kampung kuno yang masih eksis di wilayah Yogyakarta. Meski sudah tak banyak lagi penjualnya di pasar-pasar tradisional. Sudah pernah coba belum? JajananKampung JajananPasar via detikfood
Menyebut kue sagon orang akan teringat akan kampung halaman di Yogyakarta atau Jawa Tengah. Kue berbentuk bundar ini renyah teksturnya dengan wangi dan gurih kelapa yang enak. Renyah, gurih, manis dan harumnya bikin orang kangen dan ketagihan.
Wariyanto bersama isterinya kini mengelola Toko Sagon Wiyoro yang dulunya merupakan usaha milik sang kakek. Nama Wiyoro digunakan sebagai nama toko karena memang sesuai dengan letak toko ini yang berada di Dukuh Wiyoro Lor. Anglo masih dipilih oleh Wariyanto sebagai alat memanggang supaya cita rasa asli dari kue sagon tetap terjaga. Dibantu tiga karyawannya toko ini dapat memproduksi setidaknya 100 kue dalam sehari.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Jangan Salah Pakai Parfum, Ini Cara yang TepatMenggunakan parfum dengan tidak tepat membuat wangi yang dihasilkan cepat hilang.
Baca lebih lajut »
PDIP: Jangan Tekan Presiden Terbitkan Perppu KPKPDIP sendiri melihat perppu adalah sebentuk diktator konstitusi.
Baca lebih lajut »
Jokowi: Perhutani jangan lebih kolonial dari kolonialJokowi menyindir birokrasi Perhutani, 'Ini sudah tidak zaman kayak gini. Jangan sampai lagunya lagu lama. Dirutnya mungkin enggak, namun yang di bawahnya diselesaikan. Jangan sampai Perhutani lebih kolonial dari kolonial.”
Baca lebih lajut »
Jangan Ganggu Pelantikan PresidenPelantikan presiden dan wapres terpilih merupakan peristiwa penting yang tidak hanya menjadi perhatian masyarakat Indonesia, tetapi juga akan menjadi sorotan internasional.
Baca lebih lajut »
Jangan Kalah LucuKarikatur 'Jangan Kalah Lucu' karya Daan Yahya
Baca lebih lajut »
Mahfud: Silahkan Kritik Presiden, Tapi Jangan MenghinanyaMahfud MD menyatakan publik tidak perlu takut kritik presiden asal jangan menghina.
Baca lebih lajut »