Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS menyatakan 99 persen warganya sudah bisa 'bebas' masker di dalam ruangan. Risiko COVID-19 di sebagian AS rendah.
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS mengatakan 99 persen warga AS sudah 'bebas' dari aturan pakai masker di dalam ruangan. Hal ini didasari karena penularan COVID-19 di banyak wilayah AS masuk ke kategori 'sedang' dan 'rendah'.
Level ini ditentukan oleh kasus virus Corona baru, rawat inap, dan kapasitas rumah sakit. Hanya orang-orang di negara yang dianggap memiliki tingkat komunitas virus corona 'tinggi' yang perlu memakai masker di dalam ruangan, meskipun orang-orang yang berisiko terkena COVID-19 yang parah harus memeriksakan diri ke dokter sebelum melepaskan masker di area"sedang".
Meski berbagai aturan telah mulai dilonggarkan, AS sedang dihadapkan dengan kasus Omicron 'siluman' atau BA.2 yang bertanggung jawab atas 23 persen kasus mingguan di negara itu. Selain AS, beberapa negara lain yang sudah mengizinkan warganya melepaskan masker antara lain Perancis, Norwegia, Belanda, Italia, Israel, dan Hungaria. Langkah pencabutan penggunaan masker di tempat umum lantaran tren penyebaran COVID-19 pada negara itu mengalami tren penurunan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
86,6 Persen Warga RI Punya Antibodi COVID-19, Kemenkes Wanti-wanti Hal IniHasil survei serologi terbaru mengungkap sebanyak 86,6 persen warga RI diprediksi sudah memiliki antibodi COVID-19. Kemenkes memberi catatan terkait kabar ini.
Baca lebih lajut »
Sempat Tertahan Akibat Pandemi COVID-19, Warga Kini Bisa Umrah LagiPerjalanan ibadah umrah sempat ditangguhkan akibat pandemi COVID-19. Dengan aturan yang mulai dilonggarkan, kini warga bisa umrah lagi.
Baca lebih lajut »
153,6 juta penduduk sudah terima dosis lengkap vaksin COVID-19Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 melaporkan sebanyak 153.649.398 penduduk Indonesia sudah menerima dosis lengkap dari vaksin COVID-19 sampai dengan ...
Baca lebih lajut »