KONON nenek moyang kita adalah pelaut. Kisah keperkasaan menaklukkan lautan tercatat dalam goresan tinta indah sejarah bangsa ini. Namun kisah-kisah tersebut paradok dengan nasib pekerja migran Indonesia yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK).
KONON nenek moyang kita adalah pelaut. Kisah keperkasaan menaklukkan lautan tercatat dalam goresan tinta indah sejarah bangsa ini. Namun kisah-kisah tersebut paradok dengan nasib pekerja migran Indonesia yang bekerja sebagai anak buah kapal .
Semoga pemerintah benar-benar dapat mengambil pelajaran dari peristiwa ini. Bukan sekadar mengutuk, menunjukkan marah dan emosi sesaat, tapi kemudian tak melakukan apa-apa. Dan nasib ABK kembali seperti semula. Tak berdaya dan dieksploitasi secara semena-mena. Tanggung jawab tersebut meliputi; seleksi dan penerimaan awak kapal. Pembekalan dan pengembangan pengetahuan pelaut yang akan ditempatkan. Monitoring pelaut yang dipekerjakan, hingga jaminan sosial bagi mereka.
Kondisi ini persis dengan 205 kasus ABK yang ditangani Migrant CARE. Mereka mengalami pelanggaran HAM namun proses hukumnya mandek. Kasus-kasus tersebut adalah gaji tidak dibayar , mengalami kekerasan selama di laut , bekerja tidak sesuai kontrak gagal berangkat tapi dokumen dan biaya penempatan ditahan , dan meninggal dunia .
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Digugat Ganti Rugi Rp 90 M, Bukalapak Angkat BicaraBukalapak.digugat Rp 90,3 miliar oleh PT Harmas Jalesveva di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan TempoBisnis
Baca lebih lajut »
Digugat Rp 90,3 M, Apa Upaya Bukalapak?VP of Legal, Public Policy, & Regulatory Affairs Bukalapak, Perdana Arning Saputro, menanggapi gugatan Rp 90,3 miliar dari PT Harmas Jalesveva di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. TempoBisnis
Baca lebih lajut »
Belanja Murah & Lengkap yang Bikin Asik!Beli sampai bayar dapet gratis ongkir/cashback, game hadiah jutaan, dan Serbu Seru pake recehan. Makhluk sejagat raya aja pake aplikasi Bukalapak!
Baca lebih lajut »