Sebanyak lima kompleks permakaman di Klaten bakal terdampak proyek pembangunan jalan tol Solo-Jogja.
Mudrik tak mengetahui secara persis siapa sosok Kiai Sadji. Sebelum ada permukiman di wilayah Dukuh Sidorejo, makam tersebut sudah ada. Warga termasuk Mudrik hanya mengetahui jika Kiai Sadji merupakan salah satu pejuang di era kolonial Belanda.
“Tidak tahu kapan dan di mana dipindah. Saat ini makam belum dibongkar,” kata mantan Kepala Desa Beku tersebut. Ahmad mengatakan selama ini tanah di sekeliling makam Kiai Sadji selalu bersih dan tak ditumbuhi rerumputan. Warga hanya membersihkan dedaunan yang berjatuhan di sekitar makam. Ahmad pun tak mengetahui alasan kenapa rumput tak tumbuh subur di sekitar makam Kiai Sadji.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Dapat Ganti Rugi Tol, Sekdes di Klaten Ini Akan Bangun PesantrenSeorang sekdes di Klaten, Jawa Tengah, jadi miliarder setelah sawahnya terkena proyek jalan Tol Solo-Jogja. Namun, rejeki tersebut tak langsung membuatnya jumawa. Via detik_jateng
Baca lebih lajut »
Uang Ganti Rugi Tol untuk 13 Warga di Klaten Dititipkan ke PengadilanUang ganti rugi (UGR) lahan milik 13 warga Klaten yang terdampak Tol Jogja-Solo dititipkan ke pengadilan. Keberatan 13 warga tersebut atas nilai UGR ditolak MA.
Baca lebih lajut »
Curhatan Warga Penolak UGR Tol Jogja-Solo di Klaten: Tak Sesuai KeadaanWarga terdampak Tol Jogja-Solo di Klaten yang menolak besaran UGR terancam pembayaran melalui pengadilan (konsinyasi). Begini curhatan warga. Via detik_jateng
Baca lebih lajut »
31 Desa di Klaten Terima UGR Tol Solo - Jogja, Ini Daftar LengkapnyaSeparuh lebih desa terdampak pembangunan tol Solo-Jogja di Klaten sudah menerima pembayaran uang ganti rugi (UGR), ada 31 desa dari total 50 target desa terdampak.
Baca lebih lajut »
Prakiraan Cuaca Klaten Hari Ini: Berawan hingga Hujan Ringan Sore HariPrakiraan cuaca Klaten hari ini, Kamis (14/7/2022), tersaji secara lengkap.
Baca lebih lajut »