Para kartini masa kini yaitu perawat honorer K2 harus bertahan dengan APD seadanya di tengah pandemi corona sambil memikirkan nasib status pekerjaan yang tak menentu. honorerK2
jpnn.com, JAKARTA - Banyak kisah suka duka yang dirasakan para kartini, perawat honorer K2 tenaga kesehatan di masa pandemi corona ini. Tidak hanya yang bertugas di rumah sakit besar, tetapi juga di puskesmas-puskesmas. Setiap ada pasien datang, mereka waswas bila keluhannya batuk dan sesak napas. Seperti yang dialami Sarokah, perawat dari honorer K2 yang kini masih tetap masuk di kala pemerintah menetapkan work from home .
Sarokah memiliki beban banyak. Satu sisi harus memikirkan nasibnya yang belum jelas. Sisi lain harus berada di garda terdepan melawan covid-19. "Saya honorer K2 kesehatan yang belum lulus PPPK karena tahun lalu saya ikut tes tetapi ternyata Allah berkehendak lain. Saya ditakdirkan belum lulus," ucapnya.Baca Juga: Sarokah mengaku bingung, memikirkan bagaimana nasibnya yang belum lulus. Menunggu rekrutmen PPPK tahap dua, tetapi tidak tahu kapan dibuka lagi.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Surat Terbuka untuk Jokowi tentang PPPK Jalur Honorer K2Cecep menyampaikan surat terbuka untuk Presiden Jokowi terkait nasib PPPK hasil seleksi tahap pertama dari jalur honorer K2. PPPK
Baca lebih lajut »
51 Ribu Honorer K2 Menunggu NIP PPPK, Sedih, Takut, WaswasSebanyak 51 ribu honorer K2 yang sudah lulus seleksi PPPK tahap pertama Februari 2019, belum menerima NIP PPPK. honorerK2
Baca lebih lajut »
Para Pemain Arsenal Didampingi Psikolog Lewati Masa PandemiMenurut Arteta, penting bagi para pemain Arsenal untuk tetap terhubung dengan orang-orang yang terlibat di klub Liga Premier Inggris tersebut.
Baca lebih lajut »
Polisi Lakukan Pengawasan Para Peziarah Kubur |Republika OnlinePeziarah harus menjaga jarak, memakai masker, dan mengantre untuk berziarah.
Baca lebih lajut »
Pita Hitam di Lengan Para Perawat: Kami Penuh dengan LukaPerawat di RSPI Sulianti Saroso menggunakan pita hitam sebagai bentuk duka cita terhadap rekan yang meninggal akibat terpapar Corona. perawatmeninggalkarenacorona
Baca lebih lajut »