Faktor ekonomi melatari keberangkatan empat perempuan Sukabumi berangkat ke Papua. Alih-alih penghasilan melimpah, mereka terjebak ke lembah prostitusi.
Melati mendapat tawaran dari seorang pria, kenalannya yang juga masih kerabat temannya yang kini bersamanya di Papua.
Jam kerja Melati juga tak jelas, setiap malam tenaganya diperas bahkan ketika waktu istirahatpun ia masih harus melayani tamu yang terkadang dalam kondisi bau minuman keras.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Utamakan Faktor Kenyamanan dan Ekonomi, BNPB Telah Bangun 869 Hunian Korban Semeru | merdeka.comPembangunan hunian di Desa Sumbermujur telah mencapai 234 unit huntara. Sementara huntap telah mencapai 635 unit terhitung sejak dimulainya pembangunan pada (4/1) sampai (15/2).
Baca lebih lajut »
Penyakit Penyerta atau Komorbid, Faktor Risiko yang Memperparah Gejala COVID-19Pasien dengan komorbid kondisinya berisiko parah bila terinfeksi COVID-19 yang disebabkan virus Corona
Baca lebih lajut »
Penyanyi Wanita Ini Putuskan Menikah dengan Hantu, Dilamar Pakai Cincin BerlianPengakuan wanita ini yang akan gelar pernikahan dengan sosok hantu jadi sorotan.
Baca lebih lajut »
Tolong! 4 Wanita Sukabumi Dijebak-Dipaksa Layani Hidung Belang di Papua4 orang perempuan asal Sukabumi diduga menjadi korban perdagangan manusia. Mereka dijanjikan bekerja di Papua, tapi malah diminta layani lelaki hidung belang
Baca lebih lajut »
Terungkap! Wanita Tega Buang Bayinya di Mamuju Sulbar Korban PemerkosaanPolisi mengungkap fakta baru kasus SE (20), wanita yang membuang bayinya di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.
Baca lebih lajut »