'Kita tidak dapat membiarkan Israel melanjutkan rencana aneksasinya,' kata Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengikuti Pertemuan Terbuka Tingkat Tinggi Dewan Keamanan PBB mengenai Perlindungan Warga Sipil dalam Konflik Bersenjata, yang dilakukan melalui video teleconference pada Rabu . ANTARA/HO-Kemlu RI/am.
"Dalam surat , saya menyebutkan aneksasi tidak hanya mengancam perdamaian dan stabilitas di kawasan, tetapi juga mengancam seluruh upaya menemukan penyelesaian terhadap isu Palestina," terang Retno yang menyampaikan paparannya dalam Bahasa Inggris. Sementara itu, pada pertemuan Dewan Keamanan PBB pada Rabu malam, Retno menekankan lembaga tersebut punya kewajiban memulihkan kembali hak Palestina terhadap wilayahnya sesuai dengan tapal batas 1967., merupakan garis batas yang ditetapkan saat gencatan senjata sebelum Israel mengadakan serangan selama enam hari ke daerah-daerah yang dihuni oleh rakyat Palestina, termasuk di antaranya di Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
RI Minta AS Setop Rencana Israel Caplok Wilayah PalestinaMenlu Retno Marsudi menuturkan Indonesia telah meminta AS untuk menghentikan rencana Israel mencaplok Tepi Barat, wilayah Palestina.
Baca lebih lajut »
Mau Caplok Tepi Barat, Rusia Peringatkan Israel |Republika OnlineRusia memperingatkan Israel agar tidak melakukan aneksasi Tepi Barat Palestina
Baca lebih lajut »
Israel Klaim Tepi Barat, MER-C: Dunia Jangan Tinggal Diam |Republika OnlineMER-C menyerukan dunia tanggapi rencana Israel aneksasi Tepi Barat.
Baca lebih lajut »
Bantuan Medis untuk Palestina Masih Terdampar di Israel |Republika OnlineSepekan setelah tiba di bandara, bantuan medis UEA untuk Palestina masih ditolak
Baca lebih lajut »
Presiden Iran Siapkan Aksi Balasan Atas Tindakan Israel |Republika OnlinePresiden Iran Hassan Rouhani memberikan perintah eksekutif aksi balasan kepada Israel
Baca lebih lajut »