Berita ekonomi Indonesia hari ini menyoroti penurunan BI-Rate, surplus neraca dagang, pengumuman AS terhadap keanggotaan Indonesia di BRICS, peluang PLTB di Portugal, dan rekor terendah tingkat kemiskinan.
Berita ekonomi Indonesia dari hari Rabu, 15 Januari 2025, di-cover oleh Kantor Berita ANTARA, menyoroti berbagai perkembangan positif. Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan atau BI-Rate menjadi 5,75 persen untuk menstimulasi pertumbuhan ekonomi domestik. BI juga menekankan bahwa penurunan BI-Rate bertujuan untuk meningkatkan permintaan dalam negeri dan mendorong sektor ekonomi.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa neraca perdagangan Indonesia terus mencetak surplus selama 56 bulan beruntun, dengan surplus mencapai 2,24 miliar dolar AS pada bulan Desember 2024. Data ini menunjukkan kinerja perdagangan Indonesia yang kuat, dengan total ekspor mencapai 23,46 miliar dolar AS dan impor sebesar 21,22 miliar dolar AS.Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan bahwa Amerika Serikat (AS) memahami langkah Indonesia menjadi anggota resmi BRICS. Airlangga menyatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah mengklarifikasi hal ini kepada AS saat kunjungannya ke Gedung Putih. Terdapat peluang menarik bagi Pertamina untuk mengembangkan proyek pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) di Portugal. John Anis, Chief Executive Officer Pertamina New & Renewable Energy (NRE), mengatakan bahwa Portugal memiliki potensi besar dalam hal energi terbarukan. Selain itu, BPS mengumumkan bahwa tingkat kemiskinan pada September 2024 mencapai 8,57 persen, yang merupakan rekor terendah sepanjang sejarah Indonesia. Pencapaian ini menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengatasi kemiskinan di Indonesia
BANK INDONESIA BI-RATE SURPLUS NERACA DAGANG BRICS PLTB TINGKAT KEMISKINAN
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Indonesia Catat Surplus Perdagangan Selama 55 Bulan Berturut-TurutMenteri Perdagangan Budi Santoso mengumumkan surplus neraca perdagangan Indonesia yang terus berlanjut selama 55 bulan berturut-turut, mencapai US$ 28,86 miliar pada periode Januari-November 2024. Tren pertumbuhan ekspor Indonesia juga menunjukkan peningkatan positif.
Baca lebih lajut »
Indonesia Catat Surplus Perdagangan November 2024 Capai US$ 4,42 MiliarNeraca perdagangan Indonesia pada November 2024 mencatat surplus sebesar US$ 4,42 miliar atau setara Rp 71,37 triliun. Pencapaian ini melanjutkan tren kenaikan selama 55 bulan berturut-turut. Kinerja ekspor Indonesia meningkat 1,86 persen secara bulan-ke-bulan dan 2,06 persen secara kumulatif di tahun 2024. Mendag Busan terus berupaya mendorong performa perdagangan domestik, salah satunya melalui pengamanan pasar domestik harga barang kebutuhan pokok (bapok) dan pengawasan pelaku usaha.
Baca lebih lajut »
Indonesia Catat Surplus Neraca Perdagangan Selama 56 Bulan Berturut-TurutBadan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa Indonesia mencatat surplus neraca perdagangan barang sebesar US$ 2,24 miliar pada Desember 2024. Meskipun mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya, surplus ini menandai 56 bulan berturut-turut dengan surplus neraca perdagangan sejak Mei 2020.
Baca lebih lajut »
Indonesia Catat Surplus Neraca Perdagangan USD 2,24 Miliar di Desember 2024Indonesia kembali membukukan surplus neraca perdagangan pada Desember 2024 sebesar USD 2,24 miliar. Surplus ini didorong oleh kinerja positif ekspor nonmigas yang mencapai USD 21,92 miliar.
Baca lebih lajut »
Ditunjuk Jadi Ketua Kamar Dagang India-Indonesia, Anindya Bakrie: Bagus Buat Indonesia!Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, mendapat kehormatan untuk menjadi Ketua Kamar Dagang India-Indonesia
Baca lebih lajut »
Kadin Sambut Baik Keanggotaan Penuh Indonesia di BRICSKamar Dagang dan Indsutri Kadin Indonesia menyambut baik bergabungnya Indonesia sebagai anggota penuh BRICS
Baca lebih lajut »