Proyek hilirisasi timah di Batam ini merupakan langkah strategis untuk menjadikan Indonesia produsen timah terbesar kedua di dunia pada 2045.
Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Todotua Pasaribu menjelaskan bahwa proyek hilirisasi timah ini merupakan langkah strategis dalam mendukung program hilirisasi yang telah dicanangkan oleh pemerintah. Dengan nilai investasi dan modal kerja tahap awal sebesar Rp 1,2 triliun, fasilitas ini dirancang untuk menjadi salah satu pusat hilirisasi timah terbesar di dunia.
Proyek hilirisasi timah ini mencakup pembangunan fasilitas tin chemical oleh PT Batam Timah Sinergi (BTS), dan fasilitas tin solder oleh PT Tri Charislink Indoasia (TCI). Keduanya merupakan anak usaha dari PT Cipta Persada Mulia (CPM). Todotua menekankan bahwa pengembangan hilirisasi timah ini bertujuan untuk memanfaatkan sumber daya timah secara optimal, tidak hanya sebagai komoditas mentah, tetapi sebagai produk dengan nilai tambah tinggi yang berdaya saing global. Todotua menyebut PT Cipta Persada Mulia sebagai induk usaha, memiliki peran strategis dalam industri timah nasional. Aktivitas perusahaan mencakup kegiatan pertambangan bijih timah melalui Izin Usaha Pertambangan (IUP) serta produksi tin ingot di smelter miliknya. Produk tin ingot tersebut kemudian diolah lebih lanjut oleh BTS untuk produksi tin chemical dan oleh TCI untuk pengembangan tin solder serta tin heat stabilizer. Todotua menjelaskan, groundbreaking BTS dilakukan untuk mendukung pembangunan fasilitas tin chemical yang saat ini memasuki tahap awal pengerjaan lahan konstruksi. Sementara itu, TCI sudah memasuki tahap commissioning dan produksi penuh. Proyek ini sejalan dengan Roadmap Hilirisasi Nasional yang menargetkan Indonesia menjadi produsen timah terbesar kedua di dunia pada 2045. Selain menciptakan fasilitas produksi berkelas dunia, proyek ini diharapkan dapat membuka peluang ekonomi baru, menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat ekosistem industri, terutama di wilayah Kepulauan Riau. Indonesia, sebagai negara dengan cadangan timah terbesar kedua di dunia, harus mampu memanfaatkan sumber daya ini secara optimal untuk meningkatkan nilai tambahnya. Hilirisasi komoditas timah di Indonesia diperlukan untuk dapat menyerap produksi tin ingot dalam negeri serta mengembangkan industri hilir yang memiliki potensi pasar global yang tinggi. Selain mendukung hilirisasi, proyek ini juga mendukung pemerataan pembangunan industri ke luar Pulau Jawa. Lokasi strategis Kota Batam yang dekat dengan jalur perdagangan internasional, ditambah dengan infrastruktur logistik yang memadai, memberikan keunggulan dalam efisiensi ekspor-impor komponen. Todotua juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat untuk memastikan keberhasilan proyek ini. “Kami berkomitmen untuk mendukung percepatan perizinan, pengawalan realisasi investasi, dan pengembangan sumber daya manusia lokal. Kami juga mendorong BTS dan TCI untuk menarik lebih banyak investor yang menjadi offtaker produk mereka, sehingga tercipta ekosistem industri timah yang berkelanjutan,” imbuhnya.
HILIRISASI TIMAH INVESTASI BATAM INDUSTRI TIMAH EKONOMI
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Indosat Bangun Pusat AI Baru di Jayapura, Dorong Adopsi AI di IndonesiaPemerintah Indonesia, melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), mendukung pengembangan dan pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) untuk percepatan teknologi dan efisiensi pelayanan publik. Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) berkomitmen untuk mendorong adopsi AI di Indonesia dengan membangun pusat AI baru di Jayapura, selain yang sudah diumumkan di Solo Technopark. Pusat ini akan menjadi wadah bagi startup, pelaku ekosistem, dan kampus untuk mengembangkan aplikasi AI, pelatihan talenta, dan riset.
Baca lebih lajut »
Satuan Tugas Hilirisasi Bahas Strategi Kedaulatan Energi dan Pertumbuhan EkonomiMenteri ESDM Bahlil Lahadalia memimpin rapat perdana Satuan Tugas Hilirisasi untuk membahas peta strategis hilirisasi Indonesia. Rapat tersebut membahas langkah strategis hilirisasi, pembiayaan hilirisasi dalam negeri, serta peran hilirisasi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, lapangan pekerjaan, dan nilai tambah. Satgas Hilirisasi akan bekerja selama 5 tahun masa kepresidenan Prabowo Subianto.
Baca lebih lajut »
Menteri Rosan Beberkan Jurus Indonesia Capai Ekonomi 8% di WEF 2025Menteri Rosan menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk mendorong hilirisasi berbagai komoditas unggulan yang dimiliki oleh Indonesia.
Baca lebih lajut »
Gresik Sorotan sebagai Pusat Hilirisasi Mineral Inklusif dan BerkelanjutanPenelitian Universitas Brawijaya menyoroti komitmen PT Freeport Indonesia (PTFI) dalam hilirisasi mineral di Gresik yang inklusif dan berkelanjutan. PTFI mendukung kolaborasi dengan masyarakat lokal melalui program pemberdayaan ekonomi, forum komunikasi, dan prioritas kepada UMKM lokal.
Baca lebih lajut »
Mahkamah Konstitusi Hapus Ambang Batas Presiden, PT FI Bangun Kemitraan untuk Optimalisasi HilirisasiMahkamah Konstitusi (MK) melalui putusan No. 62/PUU-XXII/2024 menghapus ambang batas pencalonan presiden. Sambil itu PT FI membangun kemitraan antara masyarakat dan perusahaan untuk optimalisasi manfaat hilirisasi, melibat berbagai pihak seperti pemerintah desa, UMKM, NGO, akademisi, masyarakat dan media.
Baca lebih lajut »
Kabupaten Gresik: Pusat Hilirisasi Mineral yang Inklusif dan BerkelanjutanPenelitian terbaru Universitas Brawijaya menunjukkan PT Freeport Indonesia (PT FI) berkomitmen mendukung hilirisasi mineral yang inklusif dan berkelanjutan di Kabupaten Gresik. PT FI membuat kolaborasi dengan masyarakat lokal, pemerintah desa, dan UMKM untuk menciptakan lapangan kerja dan memberdayakan komunitas.
Baca lebih lajut »