Pemerintah membidik perolehan penerimaan pajakn pada tahun depan Rp 1.861,8 triliun.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonom Institute for Development of Economic and Finance Nailul Huda menilai, target pertumbuhan penerimaan perpajakan tahun depan yang mencapai 13,31 persen terlalu tinggi. Sebab, outlook tahun ini diperkirakan hanya tumbuh 8,18 persen atau sesuai dengan pertumbuhan alami perpajakan.
Terakhir, dari program SPT Tahunan, pertumbuhan penerimaan pajak hanya 1,02 persen. Padahal, Huda mencatat, pertumbuhan penerimaan perpajakan pada 2017 pada masa penerimaan SPT mencapai 19,22 persen. Meski saat ini sudah mulai muncul berbagai aplikasi online yang melayani jasa perpajakan secara gratis, rasio tersebut tetap harus menjadi sorotan.
Tapi, yang terjadi adalah pertumbuhan ekonomi tetap stagnan di angka lima persen. Sektor industri manufaktur juga menghadapi pertumbuhan yang melambat.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Dirjen Pajak: Target Rp 1.861 Triliun Tidak Mustahil
Baca lebih lajut »
DPRD DKI Pesimistis Target Pembangunan 10 Rusun Sesuai TargetBelajar dari pembangunan rusun sebelumnya, DPRD DKI Jakarta memprediksi pembangunan 10 rusun bakal meleset dari target.
Baca lebih lajut »
RUPSLB Sejumlah BUMN, Ini Kata Ekonom IndefEkonom Indef menyarankan agar RUPSLB ditunda saja.
Baca lebih lajut »
Gandeng 90 Perusahaan, Job Fair Makassar Target Serap Ribuan Tenaga KerjaJob Fair Makassar 2019 yang digelar Disnaker Kota Makassar melibatkan 90 perusahaan dari berbagai bidang dengan target mampu menyerap 2.500 tenaga kerja.
Baca lebih lajut »
Circle-K Run 2019: Target Peserta di Tahun Ketiga BertambahPendaftaran untuk peserta Circle-K Run 2019 sudah dilakukan sejak 10 Agustus lalu. Circle-KRun2019
Baca lebih lajut »
Belum Dapat Bocoran, PKB Tak Punya Target Jatah MenteriKetum PKB Muhaimin Iskandar mengaku belum diberitahu Presiden terpilih RI periode 2019-2024 Jokowi soal nama-nama yang akan menjadi menteri.
Baca lebih lajut »