Bapanas tetap akan melakukan impor beras untuk menjaga stabilitas harga kendati masih memperhatikan nasib petani.
Bagikan A- A+ Bisnis.com, JAKARTA – Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menjelaskan bahwa Pemerintah masih akan melakukan kebijakan impor beras untuk menjaga stabilitas harga komoditas tersebut kendati mengaku tetap memperhatikan nasib petani.
"Kenapa kok impor masih tetap harga beras tinggi? Apalagi gak impor, lebih tinggi lagi," katanya saat ditemui di Kompleks Istana Presiden, Jumat sore. "Februari kami harap masuk tinggal sisa 50.000 [ton] lagi. Berarti 4 bulan, makan waktu 4 bulan untuk masukan barang seperti itu," ujarnya usai menghadiri rapat terbatas di Istana Kepresidenan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Disebut Tak Libatkan Petani Saat Tentukan Batas Atas Harga Beras dan Gabah, Begini Jawaban Kepala BapanasDisebut tak melibatkan perwakilan petani dalam memutuskan batas atas harga beras dan gabah, ini jawaban Kepala Bapanas.
Baca lebih lajut »
Jokowi Minta Harga Beras Stabil, Ini Jurus Bapanas Jelang RamadanBapanas telah menyiapkan strategi untuk membuat harga dan stok beras stabil sesuai perintah Presiden Jokowi jelang Ramadan 2023.
Baca lebih lajut »
Bapanas Bantah Tak Libatkan Asosiasi dalam Penetapan Harga GabahBapanas membantah pihaknya tak melibatkan asosiasi dalam menetapkan batas harga pembelian (HPP) gabah dan beras.
Baca lebih lajut »
Banyak Negara Tahan Stok, Jokowi Curhat Susahnya Cari Beras ImporMenurut Presiden Joko Widodo mencari beras impor bukan hal yang mudah. Pemerintah sempat kesulitan mendapatkan beras impor akhir tahun kemarin.
Baca lebih lajut »
2.000 Ton Beras Impor Disimpan di Bulog Kedu untuk Cadangan PanganBulog Cabang Kedu telah menerima sekitar 2.000 ton beras impor. Beras tersebut disimpan sebagai stok untuk mengantisipasi saat stok dalam negeri habis. Nusantara AdadiKompas
Baca lebih lajut »
Beras Mahal, Warga Beralih Gunakan Beras BulogBeras Mahal, Warga Beralih Gunakan Beras Bulog
Baca lebih lajut »