GayaHidup Seorang Ilmuwan menyebut, orang-orang kemungkinan besar membutuhkan vaksinasi rutin untuk melawannya.Covid19 Kesehatan
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang ilmuwan yang merupakan mantan kepala penasihat ilmiah pemerintah Inggris, Prof Mark Walport, mengatakan virus corona akan ada selamanya. Dia menyebut, orang-orang kemungkinan besar membutuhkan vaksinasi rutin untuk melawannya.
“Ini adalah virus yang akan bersama kita selamanya dalam beberapa bentuk atau lainnya dan hampir pasti akan membutuhkan vaksinasi berulang. Jadi, seperti flu, orang perlu vaksinasi ulang secara berkala,” ujar dia. Dia mencatat mengenai kondisi Inggris saat ini. Menurutnya, saat ini kurang dari satu dari lima orang di seluruh Inggris adalah yang terkena virus. Dan 80 persen orang di Inggris tetap rentan terhadap Covid-19.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Belajar Tatap Muka SMA di Bengkulu Lancar dan Aman dari Covid-19Sampai kini beluma ada laporan guru dan siswa yang terpapar virus corona.
Baca lebih lajut »
Angka Kasus Baru Virus Corona Capai 3 Digit, Korea Selatan Perketat Social DistancingKorea Selatan akan menerapkan aturan social distancing lebih ketat untuk menekan penyebaran virus corona lebih dalam.
Baca lebih lajut »
UMKM Dapat Subsidi, Sandiaga Uno Optimistis Ekonomi Indonesia Segera MembaikKrisis ekonomi nasional imbas pandemi virus corona atau covid-19 dinilai Sandiaga Uno akan berlalu. SandiagaUno
Baca lebih lajut »
Pelatih Blazers Sebut Lillard akan Main Lawan Lakers |Republika OnlineLillard kemungkinan bermain dengan belat pada jari telunjuk kirinya yang dislokasi.
Baca lebih lajut »
Per 22 Agustus, Pemerintah Pantau 75.457 Suspek Kasus CoronaPemerintah kembali memperbarui data terkait virus Corona (COVID-19) di Indonesia. Hari ini tercatat ada 75 ribu lebih suspek Corona yang dipantau.
Baca lebih lajut »
AS Akan Umumkan Penggunaan Terapi Plasma Melawan Virus CoronaBadan obat-obatan dan makanan AS (FDA) menyatakan keuntungan potensial dari terapi pengobatan itu lebih besar dibandingkan risiko yang telah diketahui.
Baca lebih lajut »