Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan pergerakan positif pada pembukaan perdagangan hari ini, Jumat (31/1/2025), dengan kenaikan tipis sebesar 0,59% atau sekitar 41,42 poin. Pergerakan IHSG ini terjadi di tengah kondisi pasar global yang masih mengalami ketidakpastian akibat perbedaan langkah kebijakan moneter beberapa bank sentral negara maju.
Ilustrasi/Foto: Grandyos ZafnaIndeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) mengukuhkan pergerakan positifnya pada pembukaan perdagangan hari ini. Pada saat menjelang akhir pekan, IHSG terpantau di level 7.100-an. Mengutip data RTI, Jumat (31/1/2025), IHSG berada di level 7.114,90 pukul 9.05 WIB, mencatatkan kenaikan tipis sebesar 0,59% atau sekitar 41,42 poin. IHSG memulai perdagangan hari ini pada level 7.073,47. Pergerakan IHSG mencapai posisi tertinggi pada pagi hari di level 7.
122,72 dan memperlihatkan penurunan ke level terendah di angka 7.095,67. Volume transaksi tercatat 786,66 miliar dengan nilai transaksi mencapai Rp 578,31 triliun. Frekuensi perdagangan tercatat 68.919 kali. Sebanyak 201 saham menunjukkan pergerakan positif, 137 saham mengalami pelemahan, dan 194 saham tetap stagnan. Mengutip riset Mirae Asset Sekuritas, IHSG pada perdagangan kemarin mengalami pelemahan yang signifikan, mencapai 1,3% hingga level 7.073,5, posisi terendah selama lebih dari dua pekan terakhir. Pelemahan ini disebabkan oleh penurunan harga-harga saham unggulan, seperti ASII (-1,9%), BBCA (-2,1%), BBRI (-1,7%), dan TLKM (-1,9%). Secara bersamaan, Rupiah melemah 0,5% menjadi 16.260, menyusul pernyataan hawkish dari Jerome Powell setelah the Fed menahan suku bunga pada level 4,5%. Sementara itu, Bank Sentral Eropa (ECB) sesuai ekspektasi menurunkan suku bunga kebijakannya sebesar 25 bps menjadi 2,75%. Bank Sentral Jepang pada akhir pekan lalu menaikkan suku bunga kebijakan sebesar 25 bps menjadi 0,5%, yang merupakan level tertinggi. Kecenderungan perbedaan langkah yang dilakukan oleh beberapa bank sentral negara maju, yang biasa disebut unsynchronized monetary policy, menimbulkan ketidakpastian ekonomi dan meningkatkan volatilitas pasar global, terutama di pasar mata uang. Dalam jangka pendek, pasar masih menunggu dan melihat arah kebijakan ekonomi Trump, khususnya di bidang perdagangan internasional
IHSG Saham Pasar Modal Ekonomi Kebijakan Moneter
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
IHSG Naik Tipis di Pembukaan Perdagangan TahunIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik tipis pada hari pembukaan perdagangan tahun di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Baca lebih lajut »
IHSG Menguat di Awal Perdagangan 2025, PPN 12% Berlaku untuk Barang MewahIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau di awal perdagangan tahun 2025 dengan kenaikan ke atas level 7100. Sentimen positif didorong oleh PPN 12% yang hanya berlaku pada barang mewah.
Baca lebih lajut »
IHSG Menguat di Hari Pertama Perdagangan 2025Para pejabat tinggi membuka perdagangan BEI tahun 2025. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) meningkat pada hari pertama perdagangan tahun 2025.
Baca lebih lajut »
IHSG Menguat di Awal Perdagangan 2025IHSG dibuka menguat di hari pertama perdagangan 2025, didorong oleh harapan pemulihan daya beli setelah pemerintah membatalkan rencana kenaikan PPN menjadi 12%.
Baca lebih lajut »
IHSG Menguat Terbatas di Awal Perdagangan, Pasar Menanti Keputusan Suku Bunga BIIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat terbatas pada awal perdagangan sesi I Selasa (13/1/2025). Pasar menanti keputusan suku bunga terbaru Bank Indonesia (BI) pada esok hari.
Baca lebih lajut »
Jelang Pelantikan Presiden AS Donald Trump, IHSG Dibuka BergairahIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan sesi I Senin (20/1/2025).
Baca lebih lajut »