Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat terbatas pada awal perdagangan sesi I Selasa (13/1/2025). Pasar menanti keputusan suku bunga terbaru Bank Indonesia (BI) pada esok hari.
Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) dibuka menguat terbatas pada awal perdagangan sesi I Selasa (13/1/2025), di tengah pasar yang masih dipengaruhi oleh sentimen dari Amerika Serikat (AS). Pada pembukaan perdagangan, IHSG dibuka turun tipis 0,01% ke posisi 7.016,06. Selang 20 menit setelah dibuka, IHSG berbalik menguat terbatas 0,12% ke 7.025,16.
Nilai transaksi IHSG pada awal sesi I hari ini mencapai sekitar Rp 1,5 triliun dengan volume transaksi mencapai 2,2 miliar lembar dan ditransaksikan sebanyak 207.250 kali. Pasar menanti keputusan suku bunga terbaru Bank Indonesia (BI) pada esok hari. Malam nanti, ada rilis data inflasi produksi Amerika Serikat. Data ini cukup penting sebagai sinyal kondisi daya beli masyarakat AS dan pertimbangan kebijakan suku bunga bank sentral AS, The Federal Reserve atau The Fed. PPI AS pada Desember 2024 akan mencapai 3,2% yoy, mendingin dibandingkan bulan sebelumnya yakni 3,4%.\Pelaku pasar juga menanti proyeksi neraca dagang Indonesia yang diperkirakan akan surplus pada Desember 2024, namun nilainya berkurang menjadi US$4,33 miliar dibandingkan bulan sebelumnya US$4,42 miliar. Sementara pertumbuhan ekspor diperkirakan melambat menjadi 8,5% yoy pada Desember 2024. Sementara pertumbuhan ekspor Indonesia pada November 2024 sebesar 9,14% yoy. Sebaliknya, pertumbuhan impor Indonesia diperkirakan semakin ngegas menjadi 4% pada akhir tahun lalu, dibandingkan pertumbuhan November hanya 0,01% yoy.\Kabar ini sangat dinantikan oleh pelaku pasar, karena menantikan kebijakan suku bunga BI di tengah rupiah yang melemah terhadap dolar AS, ketidakpastian politik dan geopolitik global. Sebelumnya, Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) kembali memutuskan mempertahankan suku bunga acuan BI Rate di level 6% per November 2024. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, keputusan ini konsisten dengan arah kebijakan moneter untuk memastikan tetap terkendalinya inflasi dalam sasaran 2,5±1% pada 2024 dan 2025, serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Selain itu, ia menekankan, fokus kebijakan moneter diarahkan untuk memperkuat stabilitas nilai tukar Rupiah dari dampak makin tingginya ketidakpastian perekonomian global akibat arah kebijakan Amerika Serikat (AS) dan eskalasi ketegangan geopolitik di berbagai wilayah
IHSG Bank Indonesia Suku Bunga Pasar Modal Ekonomi Indonesia
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
IHSG Menguat Terbatas, Sektor Saham Energi Pimpin Penguatan Hari Ini 20 Desember 2024Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menguat meski investor asing jual saham Rp 417,99 miliar pada Jumat, 20 Desember 2024.
Baca lebih lajut »
IHSG Fluktuatif di Pagi Hari, Berpotensi Menguat TerbatasIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di dua arah pada perdagangan pagi ini, sempat meroket ke zona hijau namun perlahan ambles ke zona merah. Berdasarkan data RTI, Selasa (24/12/2024), IHSG dibuka di zona merah pada level 7.096,44 dan tercatat di level 7.078,85 per pukul 9.05 WIB.
Baca lebih lajut »
IHSG Diperkirakan Bergerak Menguat Terbatas di Awal Tahun 2025IHSG diperkirakan bergerak menguat terbatas di awal tahun 2025, didorong oleh sentimen positif dari dalam negeri dan kinerja sektor teknologi di bursa AS.
Baca lebih lajut »
IHSG Diprediksi Menguat Terbatas Berkat Optimisme 'January Effect'Berita IHSG Diprediksi Menguat Terbatas Berkat Optimisme 'January Effect' terbaru hari ini 2025-01-02 12:31:32 dari sumber yang terpercaya
Baca lebih lajut »
IHSG Menguat Terbatas, Harga Saham RAJA Naik 2,8 Persen Hari Ini 3 Januari 2025Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di level tertinggi 7.197 dan level terendah 7.135,27 pada perdagangan Jumat, 3 Januari 2025.
Baca lebih lajut »
IHSG Dibuka Menguat Terbatas, Masih Galau di Level 7.000Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat terbatas pada awal perdagangan sesi I Selasa (7/1/2025).
Baca lebih lajut »