Moh Adib Khumaidi mengatakan, penyelesaian polemik antara IDI dengan dokter Terawan Agus Putranto akan dilakukan secara internal.
“Pada dasarnya ada hal yang menjadi persoalan internal termasuk aturan organisasi amanah Muktamar XXXI IDI yang harus kami lakukan dan sekali lagi IDI adalah rumah besar bagi seluruh dokter di Indonesia maka kita juga tetap memberikan ruang untuk kemudian ada forum-forum pembelaan dan sekaligus kalau ada keinginan untuk menjadi anggota kembali,” kata Adib seusai RDPU bersama Komisi IX DPR di Gedung Nusantara I, Senin .
“Sekali lagi proses itu nanti kita akan selesaikan secara internal, ada ketentuan organisasi AD/ART yang harus lihat karena kita ada dalam satu koridor aturan-aturan organisasi,” ujarnya.Adib menuturkan, penyelesaian kisruh IDI dan anggota yang diselesaikan secara internal tersebut akan disampaikan kepada Komisi IX DPR.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kisruh Pemecatan Terawan, Politikus Gerindra: IDI Dibubarkan Saja |Republika OnlineAnggota Gerindra sebut IDI dibubarkan saja karena ada monopoli soal pemecatan Terawan
Baca lebih lajut »
IAKMI Usulkan BRIN Jadi Penengan Perbedaan Kajian Ilmiah Terawan dengan IDIBRIN bisa menjembatani atau bertindak sebagai juri atas dua pendapat kajian ilmiah yang berbeda atas dokter Terawan Agus Putranto dengan IDI.
Baca lebih lajut »
Komisi IX DPR Panggil IDI Hari Ini, Bahas Pemecatan TerawanRapat dengan DPR ini tidak hanya membahas pemecatan Terawan, melainkan evaluasi IDI secara keseluruhan soal tugas dan fungsinya. TempoNasional
Baca lebih lajut »
IDI Pecat Dokter Terawan, DPR: Izin Praktik Kedokteran Seharusnya Wewenang Penuh Pemerintah | Kabar24 - Bisnis.comKomisi IX DPR Rahmad Handoyo mengatakan bahwa Undang-undang Praktik Kedokteran perlu disempurnakan terkait kewenangan pemerintah dan IDI.
Baca lebih lajut »
Begini Jawaban IDI Usai Eks Menkes Siti Fadilah Kritik Keras Pemberhentian TerawanSiti sempat mengkritik IDI dan mempertanyakan mengapa organisasi yang berfungsi sebagai pembina dokter justru memecat Terawan. Padahal, menurut Siti, IDI seharusnya memeluk dokter yang telah berbuat kesalahan.
Baca lebih lajut »