Ibnu Khaldun dan Pandemi dan Tata Dunia Baru |Republika Online

Indonesia Berita Berita

Ibnu Khaldun dan Pandemi dan Tata Dunia Baru |Republika Online
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 republikaonline
  • ⏱ Reading Time:
  • 66 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 30%
  • Publisher: 63%

Pandemi dan Tata Dunia Baru

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Fitriyan Zamzami, Jurnalis Republika “Peradaban, baik di barat maupun di timur disambangi wabah mematikan. Menghancurkan bangsa-bangsa dan memangkas populasinya. Melahap dan menyapu bersih banyak kemewahan peradaban. Wabah itu menggulingkan kerajaan di penghujung umur, saat mereka mencapai batas tenggat mereka. Mengurangi daya dan membatasi pengaruh. Melemahkan kewenangan sementara situasi bangsa-bangsa itu mendekati titik kemusnahan dan tercerai-berai.

Menurut Ibn Khaldun, tak seperti para pemikir pendahulunya, wabah bukan muncul begitu saja dengan alasan kemarahan Ilahiah. Dalam Muqaddimah, Ia mengamati, wabah adalah konsekuensi yang hampir tak terelakkan dari peradaban. “Seperti suara-suara keberadaan di dunia telah meminta kehancurannya sendiri. Dunia kemudian memenuhi panggilan tersebut. Dan sesungguhnya Allah mewariskan bumi dan siapa juga di dalamnya,” tulisnya secara puitis.

“Hasilnya dalah epidemi, terutama yang berdampak pada paru-paru,” tulis Ibn Khaldun. “Inilah mengapa wabah lebih kerap muncul di wilayah padat penduduk seperti Kairo di timur dan Fez di barat,” ia menambahkan. Sejauh ini, pada Jumat , 886 ribu orang tertular dan 50 ribu orang meninggal di AS. Jumlah ini jauh lebih banyak dari negara manapun di dunia. Jumlah yang tertular di AS, misalnya, empat kali lipat jumlah kasus di Spanyol yang berada di urutan kedua penularan terbanyak. Sedangkan jumlah kematiannya dua kali lipat Italia yang menyusul di peringkat kematian.Itu baru dampak kesehatannya.

The New York Times melansir, pandemi kali ini adalah krisis global pertama dalam seratus tahun terakhir dimana “tak ada satupun yang menengok ke Washington sebagai pemimpin”. Segala sistem yang dijalankan AS secara mapan ternyata rapuh di masa pandemi.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

republikaonline /  🏆 16. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Pandemi Covid-19 ubah tata cara membayar dan menyalurkan zakat, 'Apakah sah bayar zakat tanpa bersalaman?'Pandemi Covid-19 ubah tata cara membayar dan menyalurkan zakat, 'Apakah sah bayar zakat tanpa bersalaman?'Wabah virus corona dan berbagai kebijakan pembatasan mendorong otoritas agama untuk menyesuaikan ketentuan pembayaran dan penyaluran zakat. Seperti apa hukumnya?
Baca lebih lajut »

Bacaan Niat Sholat Tarawih di Rumah dan Tata CaranyaBacaan Niat Sholat Tarawih di Rumah dan Tata CaranyaKetika wabah COVID-19, sholat tarawih dilaksankaan di rumah. Ini bacaan niat sholat tarawih dan tata caranya!
Baca lebih lajut »

Catat, Ini Niat dan Tata Cara Mandi Junub yang BenarCatat, Ini Niat dan Tata Cara Mandi Junub yang BenarKetika berpuasa di bulan Ramadan, ada kalanya kita harus mandi junub sebelum makan sahur. Cek niat dan tata cara mandi junub.
Baca lebih lajut »

Top 3: Tata Cara Sholat Tarawih Sendiri di RumahTop 3: Tata Cara Sholat Tarawih Sendiri di RumahArtikel tentang cara sholat tarawih sendiri di rumah selama pandemi Corona menjadi yang terpopuler di kanal Citizen6, Liputan6.com.
Baca lebih lajut »

Perbaiki Tata Kelola Hutan, Menteri LHK Keluarkan SKPerbaiki Tata Kelola Hutan, Menteri LHK Keluarkan SKSurat Keputusan Menteri LH untuk memperbaiki tata kelola hutan dan lahan gambut, yang telah berlangsung sebagai upaya penurunan emisi dari deforestasi, dan degradasi hutan.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-03-09 03:58:28