Hyundai menilai pemerintah Indonesia berkomitmen menyambut industri otomotif 4.0
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pabrikan otomotif terbesar asal Korea Selatan, Hyundai Motors Group, berencana membangun sentra industrinya di Indonesia. Lokasi pabrik direncanakan akan dibangun di kawasan 'Bekapur' dan Subang, Jawa Barat. Executive Vice Chairman Hyundai Motors Group, Euisun Chung, menyebutkan bahwa fokus mereka di Indonesia adalah produksi mobil ramah lingkungan, termasuk mobil listrik.
Hyundai pun berencana memasarkan mobil listrik produksi Indonesia ke ceruk pasar dunia. Target ekspor Hyundai dipasang di angka 70 persen dari total kapasitas produksi nanti. Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani menambahkan bahwa pemerintah berkomitmen untuk memberikan kemudahan fiskal bagi investor besar seperti Hyundai. Sejumlah insentif yang akan didapat Hyundai adalah tax holiday dan keringanan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah .
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Tesla Ikut Bangun Pabrik Baterai Lithium di Morowali1 miliar dolar sudah masuk untuk peletakan batu pertama pabrik baterai lithium.
Baca lebih lajut »
Tesla Ikut Bangun Pabrik Baterai Lithium di Sulawesi TengahTesla ikut membangun pabrik bahan baku baterai lithium di kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Sulawesi Tengah.
Baca lebih lajut »
Luhut: Tesla Bangun Pabrik Bahan Baku Baterai Lithium di MorowaliSebelumnya Luhut mengatakan bahwa kunjungan kerjanya ke Cina awal Juli 2019 membuahkan komitmen investasi baterai lithium di Morowali US$ 4 miliar.
Baca lebih lajut »
Investor Besar Siap Bangun Pabrik Baterai di Indonesia, Siapa?Bukan hanya pabrik baterai yang akan dibangun, bahan baku baterai kendaraan listrik rencananya juga akan dibuat di Indonesia.
Baca lebih lajut »
Investor India Bangun Pabrik Minyak Goreng di Bengkulu Senilai Rp 4,5 TriliunPabrik minyak goreng yang dibangun PT Sudevam ini memiliki kapasitas produksi sebanyak 1.000 ton per hari.
Baca lebih lajut »