HNW: Ada yang Dilupakan dalam Kehidupan Berbangsa Bernegara | Republika Online

Indonesia Berita Berita

HNW: Ada yang Dilupakan dalam Kehidupan Berbangsa Bernegara | Republika Online
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 republikaonline
  • ⏱ Reading Time:
  • 58 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 27%
  • Publisher: 63%

Ancaman dan teror kepada siapapun terutama ulama bertentangan dengan nilai demokrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dihadapan pengurus, anggota dan peserta Mukernas Pimpinan Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia , Wakil Ketua MPR RI Dr. H. M. Hidayat Nur Wahid MA, menyatakan prihatin terhadap aksi teror, intimidasi dan perundungan yang menimpa para ulama. Perundungan itu terjadi menurut Hidayat karena pelakunya tidak menyadari betapa besar jasa dan peran para ulama bagi kemerdekaan serta keutuhan NKRI.

"Ada yang tengah dilupakan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Yaitu relasi antara umat Islam dan negaranya. Seolah-olah ulama dan umat Islam Indonesia, tidak memiliki jasa apapun terhadap kemerdekaan Indonesia, pada 17 Agustus 1945," kata Hidayat dalam siaran persnya, Kamis . Diberbagai catatan sejarah Indonesia, kata Hidayat peran Ulama dan umat Islam dalam perjuangan kemerdekaan dan keutuhan NKRI sangatlah jelas. Bersama-sama dengan para pejuang nasionalis, ulama dan umat Islam bahu membahu menegakkan pergerakan kemerdekaan. Salah satu bukti pengorbanan ulama adalah kerelaan menghapus tujuh kata dalam piagam Jakarta dan menerima Ketuhanan Yang Maha Esa, sebagai sila pertama Pancasila.

Lalu, ketika NKRI hilang, akibat perjanjian meja bundar dan digantikan dengan Republik Indonesia Serikat, umat Islamlah yang mengembalikan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Adalah Muhamad Natsir, Ketua Fraksi Partai Masyumi, pada 3 April 1950 menyampaikan pidato di depan DPR RIS. Dalam pidato yang dikenal sebagai Mosi Integral Natsir, itu Ia mengusulkan agar Indonesia kembali menjadi NKRI, sesuai cita-cita UUD 1945.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

republikaonline /  🏆 16. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

HNW: Teror Terhadap Pendeklarasi KAMI, Warisan Penjajah, Mencederai DemokrasiHNW: Teror Terhadap Pendeklarasi KAMI, Warisan Penjajah, Mencederai DemokrasiUstaz HNW mengecam teror, intimidasi, dan pembajakan akun terhadap tokoh-tokoh yang mendeklarasikan KAMI. Polisi diminta bergerak mengusut. pendaklarasiKAMI
Baca lebih lajut »

HNW Nilai Sertifikasi Hanya Kepada Dai Diskriminatif | Republika OnlineHNW Nilai Sertifikasi Hanya Kepada Dai Diskriminatif | Republika OnlineHNW nilai rencana sertifikasi hanya kepada umat Islam sangat diskriminatif
Baca lebih lajut »

HNW Kecam Ancaman terhadap Deklarator KAMI | Republika OnlineHNW Kecam Ancaman terhadap Deklarator KAMI | Republika OnlineHNW menilai ancaman dan teror kepada KAMI tidak sesuai nilai demokrasi
Baca lebih lajut »

HNW Sebut Ancaman dan Pembajakan Medsos Tokoh KAMI Ciderai DemokrasiHNW Sebut Ancaman dan Pembajakan Medsos Tokoh KAMI Ciderai DemokrasiWakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid ikut angkat bicara menyikapi ancaman, teror, intimidasi serta pembajakan akun media...
Baca lebih lajut »

Kemenag: Ada Kenaikan PPN 15 Persen dalam Biaya Umroh |Republika OnlineKemenag: Ada Kenaikan PPN 15 Persen dalam Biaya Umroh |Republika OnlinePenambahan biaya umroh ini karena adanya kenaikan pajak di Arab Saudi.
Baca lebih lajut »

Bawaslu Tangsel Sebut Ada 2 Saksi yang Lihat Petugasnya Diintimidasi dalam Deklarasi Dukungan PaslonBawaslu Tangsel Sebut Ada 2 Saksi yang Lihat Petugasnya Diintimidasi dalam Deklarasi Dukungan PaslonAda dua petugas lain yang menyaksikan saat salah seorang staf Bawaslu diduga diintimidasi dalam acara deklarasi partai pendukung Muhamad-Rahayu.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-03-25 05:38:20