Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengumumkan bahwa Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) tidak akan diberlakukan untuk perusahaan yang berfokus pada ekspor. Keputusan ini diambil untuk menjaga industri dalam negeri dan mendorong pengembangan produk hilirisasinya.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ( ESDM ) Bahlil Lahadalia mengumumkan bahwa Harga Gas Bumi Tertentu ( HGBT ) tidak akan diberlakukan untuk perusahaan yang berfokus pada ekspor. Keputusan ini diambil berdasarkan hasil rapat kabinet terbatas, di mana harga HGBT untuk listrik ditetapkan maksimal US$7/MMBTU dan untuk bahan baku industri sebesar US$6,5/MMBTU. \Bahlil menjelaskan bahwa pengecualian ini diberikan kepada perusahaan seperti Pupuk Kaltim yang mengelola pupuk dengan orientasi ekspor.
Menurut Bahlil, HGBT memiliki potensi pendapatan negara yang seharusnya dipungut, tetapi tidak diterapkan untuk menjaga industri dalam negeri. Dari tahun 2020 hingga 2024, potensi pendapatan negara dari hulu migas, khususnya untuk gas akibat kompensasi HGBT, mencapai Rp87 triliun. \Meskipun demikian, Bahlil menegaskan bahwa HGBT bukan berarti negara tidak memberikan insentif kepada industri. Potensi pendapatan negara yang tidak dipungut diharapkan dapat mendorong perusahaan mengembangkan produk hilirisasinya. Berdasarkan data capaian kinerja ESDM tahun 2024, pemanfaatan gas bumi domestik dibagi berdasarkan kebutuhan. Kebutuhan industri mendominasi dengan total 1.473 MMBTU atau sekitar 40% dari total pemanfaatan gas bumi tahun 2024. Rinciannya adalah kebutuhan pupuk sebesar 690 MMBTU (19%), kelistrikan 707 MMBTU (19%), domestik LNG 695 MMBTU (19%), domestik LPG 77 MMBTU (2%), cita gas 15,48 MMBTU (1%), dan BBG 3,95 MMBTU.
HGBT Ekspor Industri ESDM Pendapatan Negara
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Bukan Setahun! Harga Gas Murah Industri (HGBT) Bisa Berlaku 5 TahunHarga Gas Bumi Tertentu (HGBT) akan berlaku selama 5 tahun
Baca lebih lajut »
Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) Dilanjutkan di 2025, Bahlil Lahadalia Minta Potensi Pendapatan Negara Tidak TerkorbankanMenteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan program Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) akan dilanjutkan pada tahun 2025. Namun, Bahlil menekankan agar program ini tidak mengorbankan potensi pendapatan negara yang diperkirakan mencapai Rp 67 triliun selama 2021-2024. Saat ini, ada usulan tambahan sektor industri penerima HGBT. Bahlil menekankan perlunya evaluasi ekonomi untuk memastikan program ini tidak mengorbankan pendapatan negara.
Baca lebih lajut »
SNBP Tidak Wajib Penuh, Siswa yang Tidak Ingin Ikut Tidak DipaksaKoordinator SNBP mengklarifikasi bahwa sekolah tidak diwajibkan untuk memenuhi kuota SNBP, dan siswa yang tidak ingin ikut seleksi tidak perlu dipaksa.
Baca lebih lajut »
ESDM Pertimbangkan Kelanjutan HGBT 2025, Ingatkan Potensi Pendapatan NegaraMenteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa program Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) akan dilanjutkan pada tahun 2025, namun dengan catatan agar tidak mengorbankan potensi pendapatan negara. Pemerintah telah kehilangan pendapatan negara hingga Rp 67 triliun selama 2021-2024 untuk program HGBT yang dinikmati oleh tujuh sektor industri. Bahlil menyatakan bahwa pihaknya tengah mengkaji usulan tambahan sektor industri penerima HGBT, tetapi menghitung ulang nilai keekonomian dari program ini menjadi prioritas.
Baca lebih lajut »
Pemerintah Kembangkan Regulasi untuk Melanjutkan HGBTMenteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pemerintah masih menyempurnakan regulasi untuk melanjutkan kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) kepada beberapa industri. Kebijakan ini akan diperpanjang, namun belum diumumkan secara resmi.
Baca lebih lajut »
Pemerintah 'Belah' HGBT Industri Untuk Bahan Baku & Bahan BakarHarga Gas Bumi Tertentu (HGBT) industri untuk bahan baku dan bahan bakar dibedakan
Baca lebih lajut »