Ekonom membeberkan tantangan yang bakal dihadapi APBN tahun depan. Presiden Jokowi mengatakan kondisi RI masih dihantui krisis global.
Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,3 persen pada tahun depan. Ekonomi RI diprediksi tetap tumbuh, meskipun perekonomian dunia dihantui krisis.
Krisis kesehatan yang belum selesai akibat pandemi Covid-19, perang Rusia dan Ukraina menyebabkan terjadinya krisis pangan, krisis energi, bahkan krisis keuangan. “Jika terjadi resesi global, permintaannya turun, harga komoditas juga ikut mengalami penurunan. Itu menjadi salah satu tantangan sebenarnya,” katanya kepada Bisnis, Rabu .
“Seperti yang kita tahu APBN tahun depan mulai melakukan konsolidasi dan ini tentu memiliki konsekuensi dari pos belanja yang tidak akan sebesar 2 tahun sebelumnya atau ketika pandemi terjadi,” katanya ketika dihubungi Bisnis.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Uji Poin Penting Pidato Kenegaraan Jokowi, Apa Kata Ekonom?Poin Penting Pidato Kenegaraan Presiden Jokowi, Apa Kata Ekonom?
Baca lebih lajut »
Bocoran Terbaru Nasib PNS 2023: Gaji Pokok Naik Nih?Jokowi akan menyampaikan keterangan pemerintah terkait RUU APBN 2023 dan Nota Keuangan pada hari ini
Baca lebih lajut »
Jokowi Siapkan 5 Agenda Utama APBN 2023, Apa Saja?Selain penguatan SDM, sama seperti fokus APBN di tahun-tahun sebelumnya, pemerintah juga hendak mempercepat pembangunan infrastruktur di seluruh wilayah Tanah Air.
Baca lebih lajut »
Lengkap! Isi Pidato Jokowi Soal RUU APBN 2023 dan Nota KeuanganSimak isi pidato Presiden Jokowi soal Rancangan Undang-Undang atau RUU APBN 2023 dan Nota Keuangan. Lengkap!
Baca lebih lajut »
Bamsoet Soroti Burden Sharing, Utang, hingga Defisit APBNKetua MPR, Bambang Soesatyo (Bamsoet) usul agar kebijakan burden sharing (berbagai beban) tidak hanya dilakukan melalui sisi moneter.
Baca lebih lajut »
Ekonom Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 PersenEkonom DBS mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia terus melaju meskipun berada di bawah ancaman resesi ekonomi global.
Baca lebih lajut »