Berkat bisnis domba dan kambing, Mahir Alwi dikenal sebagai salah satu juragan kambing di Indonesia. Kambing
jpnn.com, JAKARTA - Selama ini kesan sebagian orang terhadap domba dan kambing adalah binatang yang memiliki tingkat kebauan tinggi. Maka tidak heran jika banyak orang menghindari bau domba dan kambing. Memang benar adanya, dan tidak bisa dibantah binatang ini memiliki bau yang sangat khas. Namun, selain bau dari segi fisiknya, domba dan kambing ternyata sangat harum dari segi bisnis. Inilah yang diakui seorang peternak domba kambing muda asal Bogor, Mahir Alwi.
Baca Juga: Saat masih sekolah di bangku SMP di Pasuruan, Jawa Timur, pria kelahiran 1980-an ini mulai berjualan daging dari rumah ke rumah. Ia belanja kambing di pasar dan memotongnya untuk dijual eceran. Perlahan, ia mengajak seorang temannya, Abdullah yang hampir putus sekolah karena tidak ada biaya. Alwi mengajak Abdullah sebagai rekan dagang. Duet dua bocah SMP ini cukup berkembang dalam berjualan daging. Hingga keduanya memiliki toko daging saat beranjak ke SMA.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
PLN Terapkan Stimulus Pelanggan Bisnis Bulan Ini |Republika OnlineStimulus akan diberikan selama enam bulan.
Baca lebih lajut »
Trending Bisnis: Penumpang Commuter Line Lulusan SMA hingga Gaji Ke-13 PNSBerita trending ekonomi dan bisnis sepanjang Selasa dimulai dari mayoritas penumpang commuter line lulusan SMA hingga soal pencairan gaji ke-13 PNS.
Baca lebih lajut »
Bill Gates Komentari Upaya Microsoft Akuisisi Bisnis TikTok di ASPendiri Microsoft Bill Gates berkomentar atas upaya Microsoft mengakuisisi bisnis TikTok di Amerika Serikat. Apa katanya?
Baca lebih lajut »
Setelah Pelanggan Tersengat Lonjakan Tagihan - Ekonomi dan Bisnis - koran.tempo.co
Baca lebih lajut »
Resesi Bagian Normal dari Siklus Bisnis? |Republika OnlinePenting mengetahui hubungan antara resesi dan siklus bisnis.
Baca lebih lajut »
KAI Perluas Layanan Kereta Barang - Ekonomi dan Bisnis - koran.tempo.co
Baca lebih lajut »