Harga Tes PCR Mahal, KNPI Minta Jokowi Turun Tangan |Republika Online

KNPI menilai harga tes PCR yang mahal tak terjangkau masyarakat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Lonjakan kasus harian Covid-19 sebulan belakangan ini, membuat pengujian dan pelacakan menjadi unsur penting dalam upaya pengendalian pandemi.

Baca Juga Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat , Haris Pertama, mengatakan tes dengan polyemerase chain reaction yang ditetapkan di rumah sakit dengan harga sekitar Rp 600 ribu hingga Rp1 juta masih terbilang mahal. Bagi masyarakat berpenghasilan rendah , kata dia, harga tersebut tergolong tinggi. Haris meminta Presiden Joko Widodo harusnya berperan mengendalikan harga tes PCR. Bahkan kalau bisa, tes PCR digratiskan agar semakin banyak jumlah tes, dan pandemi bisa terkendali.

"Negara lain kan begitu . Malaysia, Singapura, Vietnam, dan India. Karena ini pandemi, jadi tanggung jawab negara. KNPI memohon kepada pak Jokowi untuk turunkan harga PCR dan kalau perlu menggratiskan," kata Haris.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

republikaonline /  🏆 16. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Simak Syarat Sembuh Pasien Covid-19, Tak Perlu Lagi Tes Swab PCRKapan pasien positif Covid-19 tak bergejala atau gejala ringan dinyatakan sembuh? Apakah harus tes PCR hingga dinyatakan negatif? / Tren
Baca lebih lajut »

Lolos dari Bandara Halim Gunakan Tes PCR Istri dan Berpakaian Wanita, Dwi Diproses Polres TernateTerbongkarnya penyamaran Dwi, setelah dia kedapatan sedang mengganti pakaian di dalam toilet pesawat yang saat itu dilihat seorang pramugari.
Baca lebih lajut »

Palsukan Dokumen Tes PCR dari Jakarta, Penumpang Pesawat Ternate Ini Ternyata Positif Covid-19Dwi diduga memalsukan dokumen tes PCR untuk penerbangan rute Jakarta-Ternate dan baru tertangkap tangan di Ternate, dan ketika dilakukan tes rapid antigen hasilnya positif terpapar Virus Corona.
Baca lebih lajut »

BNPB Bantah Larang Pelaku Perjalanan Lakukan PCR PembandingBNPB menyatakan bahwa pelaku perjalanan internasional, baik berstatus WNA maupun WNI yang menjalani karantina di hotel berhak melakukan tes PCR pembanding.
Baca lebih lajut »

Pramugari Citilink Laporkan Kasus Pemalsuan Dokumen PCR |Republika OnlinePatut diapresiasi, pramugari Citilink yang menjalankan tugas dengan baik
Baca lebih lajut »