Harga minyak mentah dunia jenis Brent di pasar global masih berada di rentang 20 dollar AS per barrel.
Pasalnya, di tengah kondisi harga minyak mentah yang anjlok, sektor hulu Pertamina sangat terpukul.
"Padahal penyumbang terbesar pendapatan Pertamina adalah Hulu. Jadi tanggungan Pertamina di sektor Hulu begitu besar dengan melemahnyaMamit menjelaskan, saat ini biaya produksi minyak di sektor hulu Pertamina masih berada di atas 20 dollar AS per barrel.Sementara itu, di sektor hilir juga tengah terjadi penurunan konsumsi BBM sebesar 35 persen di level nasional. Ini utamanya diakibatkan munculnya kebijakan pembatasan sosial berskala besar di berbagai daerah.
"Dengan demikian,penuruan harga pada saat ini menurut saya tidak akan memberikan dampak yang signifikan terhadap masyarakat," katanya. Mamit memproyeksikan, harga minyak mentah dunia akan kembali bangkit dalam waktu dekat. Sebab, pernyataan beberapa negara dunia yang sudah terbebas dari Covid-19 diyakini akan meningkatkan permintaan terhadap minyak mentah.
"Jika harga naik,terus kita turunkan harga BBM sekarang nanti akan sulit juga untuk menaikkan kembali," ucapnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Tangki Penyimpanan Penuh, Harga Minyak Dunia Kembali TurunHarga minyak mentah dunia kembali melemah pada perdagangan Selasa (29/4), waktu AS. Pelemahan tak lepas dari terbatasnya tempat penyimpanan produksi minyak.
Baca lebih lajut »
Produksi Minyak AS Turun, Harga Minyak MenguatHarga minyak dunia menguat ditopang oleh potensi pembukaan kembali aktivitas ekonomi dan minimnya penambahan stok minyak di tengah-tengah oversupply.
Baca lebih lajut »
Harga Minyak Anjlok, Penerimaan Negara Berpotensi Turun 40%'Sampai triwulan I 2020, realisasi 701 ribu bph dan itu 99,6% untuk WP&B dan 92,9% terhadap APBN,' terang mantan Direktur Utama Pertamina.
Baca lebih lajut »
Harga Minyak Anjlok, BP Telan Rugi Rp68 T pada Kuartal I 2020Perusahaan raksasa minyak BP menderita kerugian US$4,4 miliar pada kuartal I 2020 di tengah anjloknya harga minyak.
Baca lebih lajut »
Harga Minyak Turun, Pertamina EP Raih Laba Rp2,6 triliunPT Pertamina EP, anak usaha PT Pertamina (Persero), selama Kuartal I-2020 meraih laba 169 juta dolar AS atau sekitar Rp2,6 triliun (kurs Rp15.500 per dolar AS), naik dibandingkan perolehan laba periode sama 2019 sebesar 167 juta dolar AS.
Baca lebih lajut »
PEP Cetak Laba USD 169 Juta di Tengah Harga Minyak TurunDari sisi operasional, kinerja produksi minyak dan gas Pertamina EP (PEP) sepanjang Januari-Maret 2020 sebesar 247 ribu barel setara minyak per hari (BOEPD).
Baca lebih lajut »