Siklus super komoditas atau yang biasa disebut dengan commodity super cycle tampak sudah memasuki penghujung akhir
tampak sudah memasuki penghujung akhir dengan adanya kejatuhan harga, setelah mencapai rekor fenomenal tertinggi sepanjang masanya pada September 2022 lalu.
Kendati terus melandai, rata-rata harga batu bara 2023 masih lebih tinggi dibandingkan pada era sebelum perang Rusia-Ukraina yang di bawah US$ 100 per ton. "Kami memperkirakan masih akan dalam tren penurunan, tapi mungkin akan lebih flat ke depan. Karena stance dovish yang berdampak pada penurunan suku bunga ke depan." imbuh Zuhdi.Harga batu bara cukup volatil dengan tren penurunan sepanjang 2023, setelah menyentuh puncaknya pada September 2022. Melansirharga batu bara per 5 September 2022 berada di titik tertinggi sepanjang masanya di level US$ 463,75 per ton.
Persoalan ini menyebabkan Eropa mengalami masalah rantai pasokan energi, sehingga Eropa yang telah mengurangi penggunaan batu bara terpaksa kembali menggunakan komoditas dengan tingkat emisi tinggi ini untuk pembangkit listrik. Persoalan yang telah berlarut-larut ini tampaknya masih membawa harga batu bara tetap tinggi, meski sudah satu tahun lebih berlalu. Di sisi lain, persoalan kebutuhan komoditas energi, batu bara dan gas, untuk menghadapi musim dingin yang belum menunjukkan penurunan suhu signifikan. Selain itu, kekhawatiran sudah mulai teratasi terlihat dari sisi pasokan yang semakin tinggi.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
AS Cs Desak RI Tinggalkan Batu Bara, Tapi Duitnya Mana?Indonesia terus didorong oleh sejumlah negara maju, salah satunya Amerika Serikat (AS), untuk meninggalkan batu bara.
Baca lebih lajut »
Mampukah Asia Tenggara Setop Penggunaan PLTU Batu Bara?Indonesia dan Vietnam perlu menyeimbangkan ambisi keberlanjutan dengan kenyataan banyak sistem pembangkit listrik yang telah disetujui untuk dibangun menggunakan batu bara sebagai sumber energi.
Baca lebih lajut »
Bara Seruyan Masih Menyala, Warga Tolak Sisa Hasil Usaha PT HMBPSolusi awal untuk konflik di Desa Bangkal, Seruyan, Kalteng, perusahaan bagikan uang sisa hasil usaha untuk lahan 443 hektar. Solusi itu masih ditolak masyarakat. Nusantara AdadiKompas
Baca lebih lajut »
Malang-Batu Macet, Masih Ada Pilihan Wisata Lain dan Jalur AlternatifSetiap musim libur, Malang Raya dibanjiri wisatawan. Pilihlah rute dan lokasi wisata alternatif agar terhindar kemacetan.
Baca lebih lajut »
Mendag Catat Harga Bahan Pokok Stabil di Periode Nataru, Ada yang TurunPemerintah menjamin pada periode Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 harga barang kebutuhan pokok (bapok) stabil dan terkendali, serta inflasi sesuai target.
Baca lebih lajut »
Swasembada beras sebagai “harga mati” bagi pertanian IndonesiaPada pengujung November 2023, dalam sebuah acara, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan betapa susahnya sekarang mencari negara produsen beras dunia yang ...
Baca lebih lajut »