'Dilihat dari jumlah skornya kenaikan itu menunjukkan tidak ada perbaikan yang berarti,' ujar Zaenur
PENELITI Pusat Kajian Antikorupsi Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada Zaenur Rohman menyebut Indonesia kenaikan Indeks Persepsi Korupsi Indonesia di tahun 2021 tidak signifikan.
"Dilihat dari jumlah skornya kenaikan itu menunjukkan tidak ada perbaikan yang berarti," ujar Zaenur kepada Media Indonesia, Selasa . "Indonesia gagal untuk dapat rebound memperbaiki posisi dari 37, kembali misalnya setidak-tidaknya ke 40," katanya. Lebih lanjut, ia menyoroti naikknya skor IPK Indonesia didongkrak oleh indikator terkait ekonomi seperti Global Insight yang naik 12 poin; World Economic Forum EOS naik 7 poin; dan IMD World Competitiveness Yearbook.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Ombudsman Prihatin Indeks Persepsi Korupsi Indonesia di Bawah Rata-rataOmbudsman menyatakan kekhawatirannya mengenai peringkat IndeksPersepsiKorupsi Indonesia yang masih di bawah rata-rata. Baca selengkapnya 👇
Baca lebih lajut »
Kapolri Berharap Novel Baswedan Cs Bisa Perbaiki Indeks Persepsi Korupsi'Kami akan manfaatkan kemampuan rekan-rekan itu untuk memperbaiki IPK, karena IPK itu menjadi standard internasional,' kata Kapolri Listyo Sigit.
Baca lebih lajut »
Kapolri Harap Kortas Perbaiki Indeks Persepsi Korupsi Indonesia |Republika OnlineKapolri menilai perlu ada divisi khusus tangani penindakan kasus korupsi
Baca lebih lajut »
Mendagri Beberkan Penyebab Utama Kasus Korupsi Masih Marak TerjadiMendagri Muhammad Tito Karnavian membeberkan sejumlah penyebab yang membuat kasus korupsi masih marak terjadi di Indonesia.
Baca lebih lajut »
Watford Pecat Claudio Ranieri |Republika OnlineSelama tiga bulan membesut Watford, Ranieri hanya meraih hanya tujuh poin.
Baca lebih lajut »