Kelompok Hamas meminta masyarakat internasional dan PBB untuk melindungi warga sipil Palestina, juga berupaya menghentikan kejahatan brutal Israel terhadap ...
Minggu, 18 Agustus 2024 14:54 WIBGaza City - Kelompok Hamas meminta masyarakat internasional dan PBB untuk melindungi warga sipil Palestina, juga berupaya menghentikan kejahatan brutal Israel terhadap mereka.
Hamas mengatakan bahwa Israel terus menjadikan warga sipil tak bersenjata sebagai target serangan, terutama di Gaza tengah, yang merupakan pusat pengungsian utama bagi ratusan ribu orang dari utara dan selatan daerah kantong Palestina itu. Sejak itu, sebagian besar warga Gaza telah mengungsi beberapa kali dan sebagian besar wilayah itu hancur menjadi puing-puing.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Hamas Gerak Cepat Cari Pemimpin Baru Pengganti Ismail HaniyehHamas menegaskan bahwa pembunuhan Haniyeh hanya akan membuat Hamas dan perlawanan Palestina semakin kuat
Baca lebih lajut »
3 Roket Israel Serang Sekolah Penampung Pengungsi Palestina di Gaza, 90 Orang TewasIsrael bertekad untuk menghancurkan kelompok Palestina Hamas sebagai pembalasan atas serangan mereka pada 7 Oktober 2023.
Baca lebih lajut »
Israel Kembali Lakukan Serangan di Sekolah Jalur Gaza, Belasan Orang Tewas TertimbunSerangan udara itu dipicu informasi intelijen yang mengindikasikan bahwa kelompok perjuangan Palestina, Hamas
Baca lebih lajut »
Haniyeh, Wajah Moderat Hamas yang 3 Putranya Telah Terbunuh dalam Serangan IsraelIsmail Haniyeh, pemimpin Hamas yang terbunuh di Iran, merupakan wajah diplomasi internasional kelompok Palestina.
Baca lebih lajut »
Ismail Haniyeh Tewas, Hamas Ancam Balas Dendam Perang ke YerusalemKelompok milisi penguasa Gaza Palestina, Hamas, melontarkan ancaman kepada Israel.
Baca lebih lajut »
Kepala HAM PBB Sesalkan Kematian 40.000 Warga Palestina: Ini Tonggak Sejarah Suram40.000 warga Palestina dilaporkan terbunuh dalam serangan Israel selama 10 bulan di Gaza.
Baca lebih lajut »