Program latihan yang berat dan panjang memungkinkan munculnya ”post marathon blues”. Pelari bisa mencegahnya sejak menjalani latihan persiapan lomba.
Saat pelari berhasil melewati garis finis maraton, sangat mungkin ia merasa sangat bahagia dan bangga atas pencapainnya, namun ia juga merasa kelelahan sekaligus. Di sini, pelari wajib mewaspadai kondisi diri setelah lomba maraton.
Saat menyiapkan diri menuju lomba, pelari biasanya akan sangat bersemangat. Adrenalin dan endorphin dalam tubuh memicu munculnya semangat tinggi. Pelari menjadiKemudian, karena lomba sudah usai, pelari seperti merasakan sensasi kehilangan rutinitas. Saat persiapan lomba maraton, pelari menjalani latihan dengan jadwal ketat. Latihan lari juga sangat intensif. Alhasil, ia bisa merasa tidak memiliki tujuan lagi setelah lomba.
Pelari juga bisa merayakan pencapaian target dalam lomba. Selanjutnya, pelari mesti memahami tubuh harus beristirahat dan menjalani pemulihan.Supaya berlari tetap aman dan selamat, Ria pun mengingatkan pelari rekreasional untuk memperhatikan periodisasi latihan. Artinya, pelari mesti memahami adanya proses latihan sampai ke maraton sebagai puncak, kemudian periode menurun secara pelan-pelan, baru naik lagi pelan-pelan.
“Jadi sebenarnya memang maraton itu bukan destinasi akhir kita, tapi bagian dari perjalanan. Nantinya supaya karier atau perjalanan larinya dia bisa panjang begitu,” pungkas Ria. Para pelari, misalnya, akan bangun pagi jam 04.00 untuk latihan lari. Mereka juga melakukan latihan kekuatan untuk mendukung performa.Seorang nenek merekam para pelari yang berlomba dalam kategori separuh maraton Bank Jateng Borobudur Marathon 2024 di Magelang, Jawa Tengah, Minggu . Sekitar 10.500 pelari mengikuti Borobudur Marathon 2024.Gejala yang bisa dirasakan pelari di antaranya seperti ada rasa kosong, kesedihan, suasana hati yang menurun, ataupun kehilangan motivasi.
Ria menambahkan, selain merencanakan goal yang menyenangkan, pelari bisa memanfaatkan pascalomba untuk pemulihan. Tujuannya supaya aerobik badan tidak turun. Untuk itu ia menganjurkan pelari tetap aktif bergerak secara fisik.terlanjur terjadi? Ria menjelaskan, pertama, pelari harus menyadari dan menerima kondisi itu.
Lari Maraton Pascamaraton Post Marathon Blues Pemulihan
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Latihan Lari Daring: Cocok untuk Pelari Non-Atlet dan Rekreasi SeriusArtikel ini membahas tentang latihan lari daring yang semakin populer. Agung Mulyawan, pelatih lari, menjelaskan bahwa latihan daring cocok untuk pelari non-atlet, pelari rekreasional semi-pro, dan pelari rekreasional serius yang mengejar podium. Namun, penting bagi pelari untuk memiliki pemahaman dasar tentang olahraga lari agar dapat mengikuti latihan secara aman dan efektif.
Baca lebih lajut »
Mengenali Last Post dan Late Post di Media SosialArtikel ini membahas perbedaan antara 'last post' dan 'latepost' dalam konteks media sosial, serta sejarah dan perkembangan fenomena latepost.
Baca lebih lajut »
Berlari Mengejar 'Personal Best' dan 'Photo Banyak' di Semarang 10KSemarang 10K yang rutenya datar dan minim belokan memudahkan pelari meraih catatan waktu terbaiknya. Pemandangan kota juga menguntungkan pelari yang ingin berfoto.
Baca lebih lajut »
Persaingan Sengit Pelari Elite di Lintasan Semarang 10KAroma persaingan menguar kuat dari lintasan Semarang 10K. Keikutsertaan pelari elite meningkatkan unsur kompetitif hajatan lari tutup tahun itu.
Baca lebih lajut »
Dua Seri Smartwatch Ini Jadi Pilihan Pelari di Strava, Latihan Beban MeningkatPelari di Strava ternyata sering mengandalkan smartwatch dengan harga Rp 3 juta ke atas.
Baca lebih lajut »
Angkat Spirit 'Step Up Your Limit', Semarang 10K Diramaikan 2500 PelariAjang lari Semarang 10K. Ajang lari ini diadakan di Balai Kota Semarang pada Minggu 15 Desember 2024.
Baca lebih lajut »