Gus Baha: Memahami Hadis 73 Golongan Umat Islam

Religi Berita

Gus Baha: Memahami Hadis 73 Golongan Umat Islam
Gus BahaHadisUmat Islam
  • 📰 liputan6dotcom
  • ⏱ Reading Time:
  • 185 sec. here
  • 11 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 98%
  • Publisher: 83%

Gus Baha memberikan pandangan tentang hadis 73 golongan, menekankan pentingnya memahami kedua riwayat, dan mengajak umat Islam untuk menjaga persatuan.

Persoalan perpecahan umat Islam selalu menjadi topik yang hangat dibahas, terutama terkait hadis yang menyebutkan bahwa umat Islam akan terbagi menjadi 73 golongan. Gus Baha , seorang ulama yang dikenal dengan pemahaman Al-Qur'an dan hadis yang mendalam, memberikan pandangannya terkait hal ini. Gus Baha menjelaskan bahwa hadis tersebut sering kali menjadi bahan perdebatan di kalangan ulama.

Menurutnya, ada dua riwayat yang membahas 73 golongan ini, dan keduanya memiliki interpretasi yang berbeda. Dalam sebuah ceramah yang dirangkum dari kanal YouTube @ngajigusbahaaa, Gus Baha memaparkan bahwa salah satu riwayat menyebutkan 72 golongan salah dan hanya satu yang benar. Namun, ada riwayat lain yang menyatakan sebaliknya, yaitu 72 golongan benar dan satu yang salah. Gus Baha menambahkan bahwa kedua riwayat tersebut memiliki landasan yang kuat dalam dunia ilmu hadis. 'Di dunia ilmu hadis, perdebatan ini tidak bisa diselesaikan secara sepihak. Banyak ulama mendukung kedua pandangan ini dengan argumen yang kuat,' ujarnya. Ia menambahkan bahwa umat Islam sering kali hanya fokus pada satu riwayat, tanpa memahami konteks keseluruhan. Hal ini, menurutnya, disebabkan oleh kurangnya rujukan pada ahli ilmu yang kompeten. Dalam ceramahnya, Gus Baha mengutip beberapa ulama besar yang mendukung pandangan bahwa 72 golongan adalah benar, sedangkan satu golongan lainnya salah. 'Di kitabnya Habib Muhammad bin Abdillah al-Haddar, yang juga mertuanya Habib Umar bin Hafidz, dijelaskan bahwa riwayat ini memiliki dasar yang kuat,' ungkapnya. Namun, Gus Baha juga tidak menafikan riwayat yang menyatakan sebaliknya, yaitu 72 golongan salah dan satu golongan yang benar. Ia menekankan bahwa penting bagi umat Islam untuk memahami kedua riwayat ini dengan bijaksana. Gus Baha mengingatkan bahwa istilah 'benar' atau 'salah' dalam konteks ini bukan untuk saling menghakimi. 'Perpecahan ini seharusnya menjadi pelajaran untuk introspeksi, bukan untuk saling menyalahkan,' tuturnya. Ia menambahkan bahwa fokus umat Islam seharusnya adalah memperkuat tali persaudaraan dan menjauhi sifat saling menuduh. 'Kita ini terlalu sering mengonsumsi narasi yang memecah belah. Padahal, inti ajaran Islam adalah rahmat untuk semua,' tegasnya. Gus Baha juga menyoroti bahwa istilah 'Ahlus Sunnah wal Jamaah' sering digunakan untuk mengklaim kebenaran sepihak. Padahal, menurutnya, konsep ini mengajarkan keseimbangan dan toleransi dalam beragama. Ia menjelaskan bahwa banyak ulama terdahulu telah memberikan panduan untuk memahami perbedaan pandangan dalam Islam. 'Kitab-kitab klasik penuh dengan penjelasan yang menuntun kita untuk tetap berada di jalan yang benar, tanpa harus menghakimi golongan lain,' ujarnya. Dalam ceramahnya, Gus Baha juga mengingatkan pentingnya belajar dari sumber yang terpercaya. Menurutnya, banyak kesalahpahaman yang terjadi karena umat Islam tidak merujuk pada ahli ilmu yang kompeten.Gus Baha mengajak umat Islam untuk lebih berhati-hati dalam menerima informasi yang berkaitan dengan agama. 'Belajarlah dari orang-orang yang benar-benar ahli dalam ilmu agama, bukan dari sumber yang tidak jelas,' katanya. Gus Baha juga menekankan bahwa persatuan umat adalah tujuan utama. 'Perbedaan pendapat adalah hal yang biasa, tetapi jangan sampai itu menjadi alasan untuk perpecahan,' tambahnya. Menurutnya, umat Islam perlu lebih fokus pada esensi ajaran agama, yaitu kasih sayang, keadilan, dan kedamaian. 'Islam itu rahmatan lil 'alamin. Jangan sampai kita merusaknya dengan konflik yang tidak perlu,' ungkapnya. Ia mengingatkan bahwa perdebatan tentang 73 golongan ini tidak boleh dijadikan alasan untuk saling mencela. 'Lebih baik kita fokus pada amal kebaikan dan mendekatkan diri kepada Allah,' pesannya. Dalam ceramah tersebut, Gus Baha juga memberikan nasihat agar umat Islam lebih banyak merenung dan memperbaiki diri. 'Daripada sibuk mencari kesalahan orang lain, lebih baik kita introspeksi diri,' tutupnya. Melalui penjelasan ini, Gus Baha berharap umat Islam dapat memahami perbedaan pandangan dengan bijaksana dan tetap menjaga persatuan di tengah keragaman

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

liputan6dotcom /  🏆 4. in İD

Gus Baha Hadis Umat Islam Perpecahan Persatuan Ahlus Sunnah Wal Jamaah

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Jangan Sampai Terlambat Memahami Pentingnya Akhirat, Ini Risikonya Kata Gus BahaJangan Sampai Terlambat Memahami Pentingnya Akhirat, Ini Risikonya Kata Gus BahaDengan memahami akhirat, seseorang akan memanfaatkan waktu di dunia dengan lebih baik. Setiap sujud dan amal baik yang dilakukan akan menjadi bekal yang sangat berharga kelak. Gus Baha juga mengingatkan bahwa kematian adalah kepastian
Baca lebih lajut »

Gus Baha: Islam Selalu Memanggil, Bukan MengusirGus Baha: Islam Selalu Memanggil, Bukan MengusirGus Baha dalam ceramahnya menekankan bahwa Islam selalu mengundang setiap orang, baik yang dekat maupun yang jauh, untuk kembali ke jalan yang benar. Islam tidak pernah memutus hubungan kasih sayang, bahkan kepada mereka yang jauh dari jalan yang benar atau terjerumus dalam dosa.
Baca lebih lajut »

Gus Baha: Menghina Agama Lain Merugikan Citra IslamGus Baha: Menghina Agama Lain Merugikan Citra IslamKH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha menekankan pentingnya menjaga kehormatan Islam dengan tidak menghina agama lain.
Baca lebih lajut »

Islam Itu Unik Banget, Tidak Terdikte Soal Sosial Ini Kata Gus BahaIslam Itu Unik Banget, Tidak Terdikte Soal Sosial Ini Kata Gus BahaMenurut Gus Baha, Islam mengajarkan agar umatnya hanya tunduk pada ketentuan Allah dan Rasul, bukan pada hukum sosial yang ada di masyarakat. Ini salah satu uniknya Islam.
Baca lebih lajut »

Gus Baha: Kebahagiaan dalam Islam Bukan Bergantung pada MateriGus Baha: Kebahagiaan dalam Islam Bukan Bergantung pada MateriCeramah Gus Baha menekankan bahwa Islam mengajarkan kebahagiaan sejati tidak selalu bergantung pada materi. Gus Baha memberikan contoh tentang konsep makan enak dalam Islam, di mana rasa lapar dapat membuat makanan sederhana terasa nikmat.
Baca lebih lajut »

Gelar Mentereng Gus Arifin, Pendakwah yang Semprot Gus Iqdam dan Gus MiftahGelar Mentereng Gus Arifin, Pendakwah yang Semprot Gus Iqdam dan Gus MiftahMenilik profil dan gelar pendidikan menarik dari Gus Arifin.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-15 13:06:26