Anggota DPR dari Fraksi Gerindra, Bambang Haryo, menuding Menteri Sri Mulyani dan Darmin Nasution menyebar hoaks soal pemicu perlambatan ekonomi.
TEMPO.CO, Jakarta – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Gerindra, Bambang Haryo, menuding pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution yang menyebut pelemahan ekonomi terjadi karena imbas dari sengketa dagang Amerika Serikat dan Cina, merupakan hoaks.
Sebab, di tengah sentimen dagang, banyak industri manufaktur Cina yang berpindah ke negara itu. Industri manufaktur juga beralih ke Kamboja, bahkan Malaysia. “Seharusnya Indonesia juga bisa memperoleh kesempatan dan dimanfaatkan betul,” ujarnya.Menteri Keuangan Sri Mulyani, dalam pemaparannya di sidang paripurna mengatakan, sentimen dagang yang berimbas pada perlambatan pertumbuhan ekonomi global telah dibahas oleh negara-negara anggota G20.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Capai Pertumbuhan Ekonomi Lebih Baik, Menkeu Terus Lakukan Reformasi KebijakanMenkeu Sri Mulyani menegaskan Indonesia terus melakukan reformasi terkait regulasi, institusi, dan reformasi kebijakan untuk...
Baca lebih lajut »
Sri Mulyani Jaga Sikap Kehati-hatian Soal Asumsi Ekonomi RI 2020Pemerintah akan menjaga sikap kehati-hatian terhadap asumsi pertumbuhan ekonomi 2020 sebesar 5,3-5,6% Pemerintah akan menjaga...
Baca lebih lajut »
Alasan Sri Mulyani Patok Tinggi Pertumbuhan Ekonomi di RAPBN 2020Menkeu Sri Mulyani menjelaskan, alasan mengusulkan pertumbuhan ekonomi dalam asumsi makro RAPBN 2020 tetap dipatok tinggi...
Baca lebih lajut »
Bertemu Bos Bank Dunia di Jepang, Menkeu Tegaskan Tak Bahas UtangMenkeu Sri Mulyani bertemua dengan Presiden Bank Dunia David Malpass di KTT G20 di Jepang membahas perkembangan terbaru...
Baca lebih lajut »
Modi Kunjungi Gereja Sri LankaPM India Narendra Modi tunjukkan solidaritas dengan kunjungi Sri Lanka.
Baca lebih lajut »
Dugaan Kelalaian Presiden Sri Lanka Cegah Teror Bom DiusutParlemen Sri Lanka membentuk panitia khusus (Pansus) untuk menyelidiki kegagalan Presiden Maithripala Sirisena mencegah serangan bom.
Baca lebih lajut »