Gencatan senjata Israel-Hamas dijadwalkan berlangsung dalam tiga tahap. Pembicaraan untuk tahap kedua yang awalnya direncanakan pada Senin (3/2), ditunda. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan akan melanjutkan tahap kedua hanya jika Hamas disingkirkan, meskipun mengirim tim ke Qatar untuk membahas pertukaran sandera. Sementara itu, Hamas menyatakan 'kurangnya komitmen' Israel membahayakan kesepakatan secara keseluruhan.
Gencatan senjata Israel - Hamas dijadwalkan berlangsung dalam tiga tahap, di mana keberhasilan tahap pertama menjadi syarat untuk melanjutkan ke tahap berikutnya. Sejauh ini, tahap pertama gencatan senjata berjalan relatif lancar meskipun terdapat beberapa kontroversi. Jika berjalan lancar, maka akan berlanjut ke tahap kedua . Pembicaraan mengenai pelaksanaan tahap kedua kesepakatan awalnya direncanakan pada Senin (3/2), hari ke-16 perjanjian gencatan senjata , tetapi ditunda.
Ada informasi yang menyebut tim perundingan Israel berangkat ke Qatar untuk memulai pembahasan kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran sandera dengan Hamas. Namun, informasi lain mengindikasikan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak akan melanjutkan tahap kedua kecuali Hamas disingkirkan. Netanyahu mengonfirmasi bahwa tim tengah dikirim ke Doha, tetapi tidak menyebutkan mengenai negosiasi untuk tahap kedua kesepakatan gencatan senjata. Netanyahu justru menegaskan kembali bahwa Israel akan menyingkirkan Hamas dan akan memulangkan sandera. Namun, Perdana Menteri Israel itu tidak merinci atau menjelaskan bagaimana kedua tujuan itu akan tercapai secara bersamaan.Israel-Hamas Saling Tuduh Langgar Gencatan Senjata, Para Sandera dan Tahanan Terancam Batal Pulang Sementara itu, pejabat senior Hamas Basem Naim dalam sebuah wawancara dengan AFP Sabtu (8/2) menyebut bahwa 'kurangnya komitmen' Israel terhadap tahap kedua perundingan akan membahayakan kesepakatan gencatan senjata secara keseluruhan. Penundaan dan kurangnya komitmen dalam melaksanakan tahap pertama, serta upaya menekan negosiator Palestina saat memasuki tahap kedua, dianggap akan membahayakan perjanjian yang berisiko terhenti dan gagal. Pemandangan dari atas memperlihatkan warga Palestina mengungsi kembali ke kamp pengungsi Jabalia yang hancur akibat perang di Jalur Gaza utara pada 19 Januari 2025, sesaat sebelum kesepakatan gencatan senjata Gaza dalam perang Israel-Hamas dilaksanakan. Rincian tahap kedua dan ketiga, meskipun dipahami telah disetujui secara prinsip, masih akan dinegosiasikan selama tahap pertama berlangsung. Pada tahap kedua (42 hari) perjanjian gencatan senjata Israel-Hamas di Gaza, akan diumumkan kembalinya ketenangan yang berkelanjutan (penghentian operasi militer dan permusuhan). Itu mulai berlaku sebelum pertukaran tahanan dan narapidana antara kedua belah pihak, yakni semua warga Israel yang masih hidup (warga sipil dan tentara). Dengan imbalan sejumlah tahanan yang telah disepakati di penjara-penjara Israel dan narapidana di kamp-kamp penahanan oleh pasukan Israel, serta penarikan penuh pasukan Israel dari Jalur Gaza
Gencatan Senjata Israel Hamas Netanyahu Qatar Sandera Tahap Kedua
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Israel-Hamas Gencatan Senjata, Netanyahu Akhirnya Muncul Buka SuaraPM Israel Netanyahu buka suara perihal gencatan senjata
Baca lebih lajut »
Netanyahu: Gencatan Senjata Hamas-Israel Hanya Sementara, Serang dengan Kekuatan Besar Jika PerluPerdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu melontarkan ancaman meski gencatan senjata Hamas dan Israel akan segera diberlakukan.
Baca lebih lajut »
Kabinet Israel Belum Menyetujui, Gencatan Senjata Hamas-Israel TerancamNetanyahu menuduh Hamas mengubah-ubah kesepakatan. Hamas membantah dan balas menuduh Netanyahu membuat-buat alasan.
Baca lebih lajut »
Gencatan Senjata Israel-Hamas: Masa Depan Gaza dan Peringatan dari Menteri IsraelGencatan senjata antara Israel dan Hamas telah dicapai, namun masa depan pemerintahan Gaza masih ambigu. Israel menyatakan akan bekerja sama dengan warga Palestina lokal, tetapi belum ada rencana konkret. Media Israel melaporkan rencana militer Israel untuk menduduki wilayah Gaza dan penarikan bertahap dari daerah kantong. Palang Merah siap membantu pelaksanaan gencatan senjata, termasuk memulangkan para sandera dan mengirimkan bantuan ke Gaza. Menteri Israel memperingatkan pengunduran dirinya jika perjanjian gencatan senjata diratifikasi. Hamas berterima kasih kepada Iran dan kelompok perlawanan yang didukungnya. Sementara itu, serangan Israel di Tepi Barat terus berlanjut, menuai kecaman dari Haaretz.
Baca lebih lajut »
Perjanjian gencatan senjata Israel dan Hamas, akhiri serangan Israel selama 15 bulanPerjanjian gencatan senjata Israel dan Hamas, akhiri serangan Israel selama 15 bulan. Warga Palestina terlihat di jalan dengan bangunan yang hancur di Kota Rafah, Jalur Gaza selatan, Minggu (19/1/2025). ...
Baca lebih lajut »
Gencatan Senjata Israel-Hamas Berkelanjutan, Israel Bebaskan Sandera, Trump Usul Pengusiran Warga Palestina dari GazaPerjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas terus berlangsung, dengan pembebasan sandera yang dijadwalkan. Sementara itu, Presiden AS Donald Trump menuduh Gaza sebagai lokasi pembongkaran dan mengusulkan pemindahan warga Palestina, yang dikecam keras oleh para pemimpin Palestina.
Baca lebih lajut »