Gelombang Panas Melanda Italia, Lusinan Turis Pingsan di Colosseum Roma

Indonesia Berita Berita

Gelombang Panas Melanda Italia, Lusinan Turis Pingsan di Colosseum Roma
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 liputan6dotcom
  • ⏱ Reading Time:
  • 74 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 33%
  • Publisher: 83%

Saking panas, Roma, yang merupakan kota lokasi Colosseum, sampai dijuluki Kota Neraka oleh media lokal.

Liputan6.com, Jakarta - Italia dilanda gelombang panas. Karena kondisi tersebut, setiap hari puluhan turis pingsan saat antre menunggu masuk ke Colosseum Roma yang terkenal. Anggota dewan kota Roma pun mengimbau untuk mengubah jam buka monumen, serta tempat wisata lain.

Selain itu, ia juga mengimbau untuk memperpanjang jam kunjungan di Roman Forum, Bukit Palatine, dan monumen stadion kuno Circus Maximus, yang saat ini tutup pukul 6 sore. Seruan ini bertepatan dengan pengumuman dampak lain dari antisiklon baru di Italia, Charon Bis, yang diprediksi membawa suhu di atas 40 derajat celcius di Roma.

Roma diperkirakan dapat mencapai suhu 44 derajat celsius, rangkum kanal Global Liputan6.com dari CNN, 16 Juli 2023. Otoritas Italia juga mengeluarkan peringatan level lebih rendah ke sembilan kota lain. Ada kekhawatiran khusus bagi mereka yang bekerja di luar ruangan setelah seorang pekerja konstruksi berusia 44 tahun di Italia meninggal setelah pingsan di tengah suhu ekstrem.3 dari 4 halamanKebakaran Lahan di YunaniMasih soal dampak gelombang panas di Eropa, bencana kebakaran lahan yang terjadi di Rhodes, salah satu destinasi wisata populer di Yunani, sejak pekan lalu, memaksa 19 ribu wisatawan dan warga lokal dievakuasi dari lokasi mereka tinggal.

Turis Inggris lain menyelamatkan diri dari kebakaran lahan dengan menghabiskan malam di kamp darurat di seluruh pulau. Ruang kelas dan gymnasium disulap jadi tempat pengungsian dengan kasur digelar di lantai. Pria yang berprofesi sebagai guru olahraga itu harus berenang untuk menyelamatkan keluarganya ke kapal pesiar demi menghindari api yang mengejar mereka."Ini adalah mimpi buruk, liburan kami hancur, anak-anak kami trauma," katanya pada The Sun.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

liputan6dotcom /  🏆 4. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Resah Petani Tunisia, Gelombang Panas Rusak Bunga yang Bisa DimakanResah Petani Tunisia, Gelombang Panas Rusak Bunga yang Bisa DimakanGelombang panas ekstrem melanda Tunisia. Cuaca panas yang belum pernah terjadi sebelumnya itu telah merusak ladang bunga yang bisa dimakan.
Baca lebih lajut »

Sejumlah Hal yang Perlu Anda Ketahui dari Gelombang Panas yang Terjang DuniaSejumlah Hal yang Perlu Anda Ketahui dari Gelombang Panas yang Terjang DuniaPeningkatan suhu udara mencetak rekor baru, menjadi yang terpanas di bulan Juli dalam 50 tahun terakhir. Inilah sejumlah hal yang perlu Anda ketahui.
Baca lebih lajut »

Gelombang Panas Ekstrim di Eropa Justru Tekan Penjualan Es Krim UnileverGelombang Panas Ekstrim di Eropa Justru Tekan Penjualan Es Krim UnileverUnilever mengungkapkan bahwa penjualan es krimnya menurun dalam enam bulan pertama tahun ini.
Baca lebih lajut »

Perseteruan Dewi Perssik vs Saipul Jamil Kian Panas, Farhat Abbas Turun TanganFarhat Abbas ikut turun tangan untuk membela Saipul Jamil yang diduga mendapat serangan dari Dewi Perssik.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-24 23:18:09