Gejolak Harga Komoditas Bikin Sri Mulyani Was-Was

Indonesia Berita Berita

Gejolak Harga Komoditas Bikin Sri Mulyani Was-Was
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 liputan6dotcom
  • ⏱ Reading Time:
  • 72 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 32%
  • Publisher: 83%

Gejolak Harga Komoditas Bikin Sri Mulyani Was-Was: Melambungnya harga komoditas global yang terjadi sejak tahun kemarin dapat berimbas kepada perekonomian Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, mengatakan bahwa melambungnya harga komoditas global yang terjadi sejak tahun kemarin dapat berimbas kepada perekonomian Indonesia. Oleh karena itu ia selalu waspada dan terus mencermati kenaikan harga komoditas ini.

Misalnya, harga gas bumi sempat drop dari USD 9 MMBtu ke USD 5 MMBtu, kemudian balik lagi ke USD 7,9 MMBtu. Harga batu bara pernah di USD 419 metrik ton drop ke USD 258 metrik ton, sekarang melonjak lagi di USD 421 metrik ton dan kembali melemah ke USD 382 metrik ton.Selanjutnya, Harga minyak mentah Brent sempat turun bahkan di bahwa USD 90 per barel. Tetapi kemudian bisa mencapai USD 126 per barel. Saat ini harga minyak mentah Brent masih bergerak di kisaran USD 100 per barel.

Kabar mengejutkan bagi anak kost. Dilaporkan harga mie instan bakal naik dalam waktu dekat. Penyebabnya adalah perang antara Rusia vs Ukraina yang membuat harga gandum naik. "Ini fenomena yang terjadi untuk komoditas pangan dan komoditas mineral, serta komoditas minyak dan gas atau energi. Dan ini tentu sangat mempengaruhi ekonomi seluruh dunia karena pangan energi dan mineral sangat dibutuhkan dan memiliki peranan penting di dalam perekonomian," ujarnya.

Suahasil mengatakan, dampak luka akibat pandemi turut menyebabkan peningkatan harga dan kenaikan angka inflasi. Pemerintah terus berupaya agar lonjakan harga komoditas tidak terlalu tinggi, sehingga proses pemulihan ekonomi bisa berjalan lancar. Sementara proyeksi inflasi tahun ini bahkan bisa mencapai angka 5,7 persen di negara maju, dan 8,7 persen di negara berkembang. Itu 1,8 dan 2,8 poin lebih tinggi dari yang diperkirakan pada Januari 2022 lalu.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

liputan6dotcom /  🏆 4. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Sri Mulyani Khawatir Gejolak Harga Komoditas Global Pengaruhi Ekonomi RI | merdeka.comSri Mulyani Khawatir Gejolak Harga Komoditas Global Pengaruhi Ekonomi RI | merdeka.comMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, harga komoditas global menunjukkan tren kenaikan, namun bisa berubah-ubah (volatile). Hal ini dikhawatirkan bisa berimbas pada perekonomian Indonesia.
Baca lebih lajut »

Harga Komoditas Perkebunan Turun, Kredit Korporasi Apa Kabar?Harga Komoditas Perkebunan Turun, Kredit Korporasi Apa Kabar?Harga Komoditas Perkebunan Turun, Gimana Nasib Kredit Korporasi?
Baca lebih lajut »

Sri Mulyani Was-was dengan Konflik China vs Taiwan, Nih Dampaknya!Sri Mulyani Was-was dengan Konflik China vs Taiwan, Nih Dampaknya!Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku was-was dengan konflik China vs Taiwan. Ternyata ini dampaknya ke perekonomian.
Baca lebih lajut »

Jabar Bakal Canangkan Urban Farming, Upaya Kendalikan Harga Komoditas Pangan - Pikiran-Rakyat.comJabar Bakal Canangkan Urban Farming, Upaya Kendalikan Harga Komoditas Pangan - Pikiran-Rakyat.comProvinsi Jawa Barat dikabarkan bakal mencanangkan Urban Farming guna mengendalikan harga komoditas pangan, warga diminta tanam sayuran ini.
Baca lebih lajut »

Menkeu: Presiden minta target KUR naik jadi Rp320 triliun pada 2024Menkeu: Presiden minta target KUR naik jadi Rp320 triliun pada 2024Adapun saat ini menurut Sri Mulyani, jumlah KUR yang disalurkan oleh pemerintah melalui perbankan, termasuk perbankan syariah, setiap tahun dinaikkan dari hanya Rp170 triliun menjadi Rp270 triliun.
Baca lebih lajut »

China-Taiwan Tegang, Sri Mulyani Makin ResahChina-Taiwan Tegang, Sri Mulyani Makin ResahSri Mulyani menyatakan risiko perekonomian bergeser dari pandemi COVID-19 ke tekanan ekonomi global. Berikut pernyataan lengkapnya.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-03-10 08:06:33