Kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) bagi sektor industri akan diperpanjang penerapannya pada tahun ini.
Sabtu, 25 Jan 2025 20:15 WIBKebijakan Harga Gas Bumi Tertentu bagi sektor industri akan diperpanjang penerapannya pada tahun ini. Keputusan tersebut memberi angin segar bagi sektor industri, karena menjamin kepastian usaha dan daya saingnya, juga menjadi daya tarik untuk berinvestasi di Indonesia .
Agus menyampaikan penerapan HGBT sangat krusial dalam mendukung target pertumbuhan ekonomi 8% di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Untuk mewujudkan target tersebut, sektor manufaktur ditargetkan berkontribusi sebesar 21,9% terhadap PDB nasional pada tahun 2025-2029. "Rendahnya serapan gas oleh industri pengguna disebabkan oleh penerapan surcharge oleh pemasok dan kuota gas yang dikenai HGBT. Setelah kuota habis, harga gas naik menjadi harga pasar. Hal ini menjadikan industri mengurangi serapan HGBT-nya," jelas Agus.
Pada 2024, kuotanya 60% dari kontrak di Jawa bagian barat. Selain itu, ada industri yang sudah ditetapkan sebagai penerima HGBT namun belum menerima pasokan gas bumi, seperti PT Pupuk Iskandar Muda sebesar 40 BBTUD.
Agus Gumiwang Kartasasmita Gas Murah Industri Bbtud Jawa Bagian Barat Harga Gas Bumi Pupuk Iskandar Muda Kebijakan Harga Gas Bumi Pemasok Harga Gas Pajak Penjualan Produk Industri Pengguna Hgbt Sektor Industri Penerima Hgbt Pemerintah Keputusan Menteri Esdm Nomor 255K Tahun 2024 Tenta Pupuk Pajak Cost Penggunaan Gas Pasokan Gas Gas Murah Indonesia Prabowo Subianto Kuota Gas Manfaat Biaya Gas Produsen Pim Kemenperin Tertentu Dan Harga
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Menperin Pengin Program Gas Murah Industri Lanjut, Ini AlasannyaMenperin berharap, program Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) untuk tujuh sektor industri senilai US$ 6 per mmbtu segera berlaku kembali.
Baca lebih lajut »
Program Gas Murah buat Industri Lanjut, tapi Harganya NaikWakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung menjelaskan soal kelanjutan program Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT).
Baca lebih lajut »
Program Gas Murah Industri Lanjut tapi Harganya Naik, Ini Respons KemenperinSekjen Kemenperin Eko Cahyanto buka suara soal program Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) yang berlanjut tapi harganya naik.
Baca lebih lajut »
Harga Gas Bumi Murah Berlanjut untuk 7 Sektor IndustriMenteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengindikasikan kelanjutan harga gas bumi tertentu (HGBT) atau gas bumi murah untuk 7 sektor industri, yaitu pupuk, petrokimia, oleochemical, baja, keramik, kaca, dan sarung tangan karet. Meskipun kebijakan ini berakhir pada Desember 2024, Bahlil menyebut peluang penutupan harga gas murah untuk 7 sektor tersebut sangat besar. Untuk usulan tambahan sektor industri penerima harga gas murah, Kementerian ESDM masih menghitung secara ekonomis. Bahlil menekankan pentingnya pertimbangan nilai keekonomian dan potensi penerimaan negara agar tidak ada kebocoran anggaran. Setelah berakhirnya kebijakan HGBT pada 31 Desember 2024, industri penerima harga gas murah akan menggunakan kontrak Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) berdasarkan harga komersial. Aturan harga gas murah untuk tahun 2025 masih dalam tahap pertimbangan pemerintah, dengan mempertimbangkan pasokan gas dan penerimaan negara. Kelanjutan atau perluasan kebijakan HGBT akan diumumkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Baca lebih lajut »
Ada Kabar Industri Penerima Gas Murah Mau Dikurangi, Kemenperin Wanti-wanti IniKemenperin merespons pernyataan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia soal potensi berkurangnya penerima program Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) US$ 6 per MMBTU.
Baca lebih lajut »
Harga Gas Murah Industri Diperpanjang, Sri Mulyani Beberkan AlasannyaPemerintah sepakat memperpanjang kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) untuk tujuh sektor industri.
Baca lebih lajut »