Festival Ulat Sagu Yoboi, yang berlangsung pada 21-23 November 2024, mengundang pengunjung untuk merasakan cita rasa unik dan sensasi tradisi lokal Papua. Kampung Yoboi, yang diakses dengan perahu dari Dermaga Yahim, menjadi pusat perayaan ini. Pengunjung dapat menikmati ulat sagu yang disajikan secara mentah maupun dibakar, serta berbagai kuliner sagu lainnya. Festival juga menampilkan atraksi memanen ulat sagu di hutan sagu seluas 1.600 hektar yang menyimpan lebih dari 30 jenis varietas sagu.
Tatkala Festival Ulat Sagu dimulai, orang-orang berbondong-bondong mendatangi Kampung Yoboi , Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua . Pengunjung saling menunjukkan cita rasa dan sensasi menyantap ulat sagu , makanan sumber protein bagi warga setempat. Selama pelaksanaan festival, 21-23 November 2024, pengunjung seakan merayakan pesta besar dengan ulat sagu sebagai sajian utama. Kuliner larva dari kumbang ini bisa dijangkau 5-10 menit dengan perahu melalui Dermaga Yahim.
Turun dari dermaga kampung, pengunjung akan berjalan melewati jalan kampung yang berdiri di pesisir danau. Sepanjang jalan, warga setempat antusias menjajakan ulat sagu yang telah dipanen, baik disajikan secara mentah maupun telah dibakar. Ada pula berbagai kuliner sagu lainnya seperti papeda, sinole, dan produk olahan dari sagu lainnya. Di lokasi festival juga digelar pameran, sedangkan jalan kampung menjadi pengantar menuju ke hutan sagu di belakang kampung. John Mamberamo (35), warga setempat, telah siap menunggu mengantar pengunjung ke dusun sagunya. Di sana, John akan menunjukkan atraksi memanen ulat sagu yang tersembunyi di balik sela-sela batang pohon sagu yang telah lapuk. Kampung Yoboi memiliki tutupan hutan sagu seluas kira-kira 1.600 hektar. Rimbunnya hutan sagu ini diperkirakan menyimpan lebih dari 30 jenis varietas sagu. Sagu-sagu ini tumbuh kokoh di sisi belakang kampung. Pada perhelatan Festival Ulat Sagu Yoboi, sagu dipanen dari 500 pohon sagu. Satu pohon sagu bisa menghasilkan ratusan hingga ribuan ulat sagu. Setelah berjalan sekitar 400 meter, John sudah bersiap menunjukkan atraksi memanggil ratusan ulat sagu dalam batang-batang pohon yang telah ditebang dua bulan sebelumnya tersebut. Ulat-ulat ini menggeliat di balik sela-sela pohon sagu yang ditebang karena sudah tidak produktif. John mengungkapkan, pengunjung ingin melihat langsung karena tidak merasa puas hanya melihat ulat sagu yang telah tersaji dalam wadah. Mereka (pengunjung) banyak penasaran tentang ulat sagu ini.
Ulat Sagu Festival Kampung Yoboi Papua Kuliner Tradisional Sagu
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
”Unjuk Rasa” Menyantap Ulat Sagu di Kampung Yoboi SentaniPengunjung saling unjuk cita rasa dan sensasi menikmati ulat sagu. Ini sekaligus menjadi bagian dalam promosi pangan lokal Papua.
Baca lebih lajut »
Bersiap Menyambut Pesta Ulat Sagu Sentani di Kampung YoboiFestival Ulat Sagu akan berlangsung pada 21-23 November 2024 di Kampung Yoboi, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua.
Baca lebih lajut »
Musim Ulat Pohon Jati di Gunungkidul Yogyakarta, Ini Imbauan bagi WisatawanUlat-ulat pohon jati di Gunungkidul, Yogyakarta, merupakan fenomena musiman dan biasanya tidak berbahaya
Baca lebih lajut »
Ulat Trembesi, Sensasi Kuliner Ekstrem dari GunungkidulUlat trembesi, seperti namanya, merupakan ulat yang hidup di pohon trembesi. Pohon rindang yang banyak tumbuh di Gunungkidul ini menjadi habitat alami bagi ulat-ulat yang oleh masyarakat setempat diolah menjadi hidangan penuh protein.
Baca lebih lajut »
Pasa Harau Art Culture Festival, Festival Budaya yang Menarik di Lembah HarauLembah Harau semarak dengan perhelatan festival kebudayaan bertajuk Pasa Harau Art Culture Festival PHACF yang ke-6 pada 25-27 Oktober 2024
Baca lebih lajut »
Ramai UMKM Unik Mejeng di Indonesia Sharia Economic Festival 2024Bank Indonesia kembali menggelar Festival Ekonomi Syariah atau Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-11 kalinya.
Baca lebih lajut »