Data Statistik Nasional China Sabtu (14/9/2024), menunjukkan penurunan aktivitas sektor produksi industri, penjualan ritel, dan real estate dibanding Juli 2024.
— Ekonomi China mengalami pelemahan pada Agustus 2024 lalu, memperpanjang perlambatan di sektor industri dan harga properti, sementara Beijing menghadapi tekanan untuk meningkatkan pengeluaran guna merangsang permintaan.
China sedang bergulat dengan ekonomi yang lesu pasca-Covid 19, dengan permintaan konsumen yang lemah, tekanan deflasi yang berlanjut, dan kontraksi aktivitas pabrik. Ekonomi China melambat bulan Agustus 2024. Seorang pekerja memuat sepeda bersama dari truk di pinggir jalan di Beijing pada Kamis, 12 September 2024.
Investasi aset tetap naik 3,4% dari Januari hingga Agustus, turun dari 3,6% pada tujuh bulan pertama.
Real Estate China Pemulihan Ekonomi Deflasi Stimulus Ekonomi Penjualan Ritel Cpi China
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Dampak Bulan Menjauhi Bumi, Rotasi Melambat dan Hari Bertambah Panjang?Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjelaskan fenomena astronomi yang sedang terjadi, yakni pergerakan Bulan menjauhi Bumi.
Baca lebih lajut »
Ekonomi Jerman kembali melambat dan turun tipis pada Q2 2024Ekonomi Jerman mencatatkan kontraksi tipis pada kuartal kedua (Q2) tahun ini, menurut data baru yang dirilis pada Selasa (27/8). Hal ini utamanya disebabkan ...
Baca lebih lajut »
Gara-gara Konflik di Gaza, Ekonomi Israel Melambat di Kuartal IIGold
Baca lebih lajut »
BI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Dunia Bakal Melambat ke 3,2 Persen Tahun IniGold
Baca lebih lajut »
Ekonomi Jepang Melambat Jadi 2,9 Persen pada Kuartal II-2024, Gara-gara IniGold
Baca lebih lajut »
BI Proyeksikan Ekonomi Global Bakal Melambat, Tertekan IniBank Indonesia (BI) memperkirakan, ekonomi global pada 2024 akan cenderung melambat di 3,2 persen. Sebab BI menilai risko global saat ini masih terlihat tinggi.
Baca lebih lajut »