Nilai tukar rupiah menguat melawan dolar Amerika Serikat (AS) di awal perdagangan Selasa (18/10/2022).
Meski demikian, tekanan bertubi-tubi datang dari eksternal yang membuat perjuangan rupiah untuk mempertahankan penguatan menjadi berat.
Kenaikan tersebut menjadi perlu saat ini melihat nilai tukar rupiah yang terus terpuruk melawan dolar AS. Jika BI menaikkan di bawah 50 basis poin, atau tidak menaikkan suku bunga, ada risiko rupiah akan merosot lagi.Kenaikan suku bunga The Fed yang membuat dolar AS perkasa menjadi penekan utama rupiah. Selain itu, isu resesi juga membuat daya tarik dolar AS sebagai aset safe haven semakin meningkat.
Jika tidak memperhitungkan tahun 2020, ketika dunia dilanda pandemi penyakit akibat virus corona , maka pertumbuhan produk domestik bruto tersebut menjadi yang terendah sejak 1976. Ekonomi China sedang dalam kondisi 'tergelap' dalam nyaris 50 tahun.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
6 Fungsi Pendidikan Pancasila bagi Anak Usia DiniNilai-nilai dalam Pancasila juga penting dan wajib dikenalkan dan ditanamkan bagi anak-anak usia dini.
Baca lebih lajut »
Dolar AS Menggila! Rupiah Digencet Nyaris ke Rp 15.500Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah pagi ini menguat signifikan. Dolar AS pagi ini terpantau nyaris menyentuh level Rp 15.500.
Baca lebih lajut »
Rupiah Sepekan Diprediksi Cenderung Stagnan, Ini FaktornyaNilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dalam pekan ini diprediksi masih melemah dan cenderung stagnan.
Baca lebih lajut »
Article headlineGELORA.CO -Kenaikan suku bunga The Fed hingga 1,25 persen membuat nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat tercatat melemah cukup ...
Baca lebih lajut »
Makin Hari Makin Ngeri Nih! Rupiah Sudah Tembus 15.485/US$Nilai tukar rupiah kembali melnajutkan penurunan melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin (17/10/2022).
Baca lebih lajut »