Penyusunan kabinet pemerintahan adalah murni hak prerogatif presiden. Termasuk Kabinet Merah Putih era Prabowo Subianto jumlahnya lebih banyak dibanding pemerintahan
sebelumnya.Pengamat ekonomi politik Mohammad Zulfikar Dachlan meyakini, Prabowo punya pertimbangan tersendiri dalam memilih puluhan menko/menteri dan puluhan wakil menteri serta beberapa pejabat lain di Kabinet Merah Putih .
"Kita harus hormati prerogatif presiden. Kalau belum apa-apa sudah curiga, berarti meremehkan beliau. Beri kesempatan dulu, kemudian mari kita awasi dan berikan nilai," kata Zulfikar, Rabu, 23 Oktober 2024. Ditambah lagi soal kantor kementerian baru yang belum dibangun. Selain itu ada beberapa kementerian yang sepintas memiliki tugas yang beririsan.
Kabinet Merah Putih KMP Kabinet
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Untung Rugi Kabinet Gemuk Prabowo, Ekonom Sorot Citra Militer PrabowoKabinet Prabowo-Gibran kini tengah jadi sorotan.
Baca lebih lajut »
Ekonom Wanti-wanti Kabinet Prabowo Supergemuk, Geraknya LambanPresiden Prabowo melantik 48 menteri dan 56 wamen. Ekonom menilai kabinet super gemuk ini berpotensi lamban dan menghadapi masalah koordinasi.
Baca lebih lajut »
Ekonom nilai pembagian koalisi kabinet Prabowo demi stabilitasEkonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani menilai pembagian koalisi pada Kabinet Merah Putih oleh Prabowo Subianto ...
Baca lebih lajut »
Ekonom Nilai Kabinet Merah Putih Cerminkan Prabowo Ingin Jaga StabilitasEkonom menilai pembagian koalisi pada Kabinet Merah Putih oleh Prabowo Subianto mengindikasikan niat untuk menjaga stabilitas.
Baca lebih lajut »
Ekonom Sebut Kabinet Gemuk Prabowo Rawan Kuras APBNPresiden terpilih Prabowo Subianto memanggil 106 tokoh untuk jabatan menteri. Penambahan kementerian dapat membebani APBN, perlu pengawasan korupsi.
Baca lebih lajut »
Ekonom Soroti Kabinet Gemuk Prabowo, Ungkap Dampak IniRizal Taufikurahman dari Indef menekankan pentingnya kepercayaan publik terhadap birokrasi untuk menarik investasi.
Baca lebih lajut »